KH Yahya Cholil Tsaquf :  Kasih Sayang atau Rahmat adalah Karakter Asli Ulama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Pekalongan – Kepala Kankemenag Kota Pekalongan, H. Kasiman Mahnud Desky, M.Ag yang juga salah satu PCNU Kota Pekalongan, ikut serta hadir dalam acara ” Silaturahmi Ketua Umum dan Setjen PBNU dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Pekalongan Raya” di Gedung Aswaja Jalan Sriwijaya 2, Kota Pekalongan. Jum’at, (2/9/2022) sore.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Tsaquf menegaskan, kasih sayang atau rahmat adalah karakter asli ulama. Kalau ulama melakukan amar ma’ruf nahi mungkar selalu didasarkan kasih sayang, bukan karena motif yang lain.

“Ulama adalah mereka yang memandang umat dengan kasih sayang,” tegasnya

Lebih lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Raudlout Tholibien Leteh Rembang itu menyampaikan, NU merupakan perkumpulan atau jamiiyah yang bersifat menyantuni dan memperbaiki, sehingga kehadiran NU pada era sekarang ini adalah untuk membantu pemerintah dalam mencapai cita-cita dan tujuan bernegara.

“Dalam membantu pemerintah sesuai keputusan Muktamar ke-34, NU membangun sistem nasional yang meliputi sistem administrasi, sistem kaderisasi, dan sistem pelaksanaan program kerja yang alurnya sama mulai dari Pengurus Besar hingga Pengurus Ranting dan Anak Ranting NU di desa-desa dan kelurahan,” terangnya.

Karena itu lanjutnya, pihaknya mengajak kepada seluruh jajaran pengurus NU untuk mengurus warga NU yang menurut survei oleh lembaga survei independen jumlahnya mencapai 52 % dari umat Islam, yang berarti sekitar 120 juta warga.

“Kalau penduduk Indonesia saat ini 263 juta jiwa, yang dilayani oleh aparatur sipil negara atau ASN sebanyak 5,7 juta orang, maka warga NU yang jumlahnya sekitar 120 juta tersebut, NU memerlukan 2,5 juta kader untuk mengurus nahdliyin,” ucapnya.

Karena itu, PBNU memutuskan mengintegrasikan jenis-jenis kaderisasi mulai tingkat dasar, menengah dan akademi.

“Untuk tingkat dasar saja dibutuhkan sebanyak 2.864 pengkaderan yang ditangani oleh MWCNU,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan utusan PCNU Kabupaten Pemalang tentang kebijakan klasifikasi kepengurusan NU, Ketua Umum PBNU Gus Yahya menyampaikan, jika ingin mempelajari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU, maka harus pula dipelajari latar belakang dan suasana pembahasan saat Muktamar.

“Kondisi kepengurusan NU di daerah-daerah itu tidak sama, maka harus dibuat klasifikasi kepengurusan yang kondisinya relatif sama guna menjalankan kewajiban jamiyah di daerah itu,” pungkasnya.

Acara silaturahmi yang juga dihadiri oleh Sekretaris Jendral PBNU H. Syaifullah Yusuf, dipandu oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng H.M. Muzamil diikuti oleh 7 PCNU dan pengurus MWCNU se-Kota Pekalongan. (IAH / Qy /bd)