MAN 2 Rembang – bersama KKMA se-Kabupaten Rembang, MAN 2 Rembang menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Aliyah. Pada hari pertama, Senin 6 Februari 2023 materi disampaikan oleh H. Sya’dullah dan H. Mutadi.
Sya’dullah dalam paparannya mengapresiasi KKMA dan MAN 2 Rembang yang berinisiatif menggelar workshop ini. Menurutnya, kurikulum selalu berkembang sesuai zaman. Kemendikbud melakukan perubahan dengan memberikan kemerdekaan belajar bagi guru dan siswa.
Sebenarnya Kementerian Agama sudah melakukan inovasi ke arah kurikulum baru sebelum diperkenalkannya Kurikulum Merdeka. Madrasah boleh melakukan inovasi terkait muatan kurikulum di madrasah masing-masing.
“Jadi dari dulu sudah ada action, namun waktu itu regulasinya yang belum dibuat.Untuk saat ini bisa dilihat dalam KMA 347 Tahun 2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah,” ujar Kasi Penmad Kemenag Rembang tersebut.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, pemateri kedua H. Mutadi memaparkan bahwa dalam Kurikulum Merdeka ada dua macam pembelajaran yaitu pembelajaran intrakurikuler dan kokurikiler atau projek.
Menurut Mutadi, perhitungan JP atau Jam Pelajaran sudah tidak per semester tapi per tahun. Dari keseluruhan JP setahun, 30% dari JP “disumbangkan” untuk pembelajaran projek, sisanya untuk intrakurikuler.
Dalam Madrasah Aliyah ada tiga fase yaitu E dan F. Fase E untuk kelas X, sementara Fase F kelas XI dan XII. Guru pada masing-masing mapel kelas XI dan XII duduk bersama membahas perangkat pembelajaran pada Fase F.
“Dalam hal ini termasuk pembagian materi mana yang diajarkan di kelas XI maupun kelas XII. Sebenarnya yang agak berat penyusunan pada fase D yaitu guru MTS/SMP, karena untuk 3 kelas (VII sampai IX,” imbuh Mutadi.
Dalam kegiatan ini juga ada praktik langsung oleh guru mapel pada Fase F yang diwakili oleh guru PKn Muhammad Labib dan Mulyono serta guru Fikih, Nur Qoyyimah. Pada tahap awal dilakukan penentuan jumlah minggu efektif selama satu tahun. -huda/iq/rf