Kultum Dhuha, Farid: Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Kita harus banyak bersyukur telah diberikan nikmat sehat dan sempat sehingga bisa melaksanakan ibadah puasa sampai pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan tahun ini. Hal itu disampaikan oleh Farid Alfarisi, guru MTsN 4 Banjarnegara dalam kultum dhuha di mushola madrasah, Al-Ikhlas Jum’at, (22/4). Kultum dalam rangka kegiatan pesantren Ramadan tahun 2022 itu diikuti oleh seluruh siswa kelas 7 dan 8.

“Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, hendaknya kita berusaha lebih meningkatkan amaliah ibadah dibandingkan hari-hari sebelumnya, misalnya memperbanyak tadarus Al-Qur’an, itikaf di mushola atau masjid dengan bacaan-bacaan tasbih dan sholawat,” ujar Farid.

“Mengapa di sepuluh hari terakhir?” Farid menjelaskan, “Karena malam Lailatul Qadar diperkirakan turun pada malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan diutamakan pada malam-malam ganjil mulai malam 21 hingga 29 Ramadan.”

Dalam kultum yang diikuti dengan tertib oleh siswa-siswi tersebut, Farid berpesan kepada semuanya bahwa kita jangan sampai melewatkan malam Lailatul Qadar berlalu begitu saja , karena belum tentu tahun depan kita bisa bertemu lagi dengan malam yang begitu mulia dan penuh fadilah ini.

“Kita jangan sampai melewatkan kesempatan ini, karena malam Lailatul Qadar lebih utama dari seribu bulan, malam Lailatul Qadar penuh keutamaan, diantara keutamaannya adalah bahwa akan diampuni dosa yang telah lampau bagi orang yang beribadah di malam Lailatul Qadar atas dasar iman kepada Allah SWT. Pada malam tersebut para malaikat akan turun ke bumi.” jelasnya lagi.

Mari kita tingkatkan dan perbanyak ibadah kita, semoga kita menjumpai malam Lailatul Qadar di bulan suci Ramadan ini, dan pada akhirnya kita semua akan menjadi orang yang bertakwa, demikian Farid mengakhiri kultumnya. (khm/ak/rf)