Kebumen – Untuk menguji mental dan kemampuan berbicara di depan umum bagi peserta didik, Kamis (15/9) bertempat di aula setempat, MTsN 5 Kebumen mengadakan kegiatan presentasi secara bergilir bagi peserta didik kelas VII. Mereka merupakan perwakilan dari masing-masing kelas yang harus memaparkan hasil diskusi kelas kepada teman – temannya disaksikan oleh bapak ibu guru.
Mengangkat topik “Hentikan Perundungan Dari Kita Untuk Kita” presentasi ini merupakan salah satu bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka di MTsN 5 Kebumen yang telah memasuki tahap proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta didik sejak dini dibina untuk menjadi agen anti perundungan dan berani menyuarakan perundungan yang pernah dialami maupun dilihat di sekitar mereka.
Sebelumnya, seluruh peserta didik kelas VII mendapat penjelasan tentang materi perundungan dari guru pelaksana proyek. Setelah mengetahui pengertian, jenis dan contohnya, mereka semua diberi kesempatan untuk mengungkapkan perundungan yang pernah dialami. Selanjutnya, dengan bimbingan guru, mereka menyiapkan presentasi ini.
Perwakilan kelas VII.3, Amira Fiantika mengatakan ini merupakan pengalaman yang berkesan dan dapat menjadikan dirinya lebih berani untuk tampil di depan banyak orang.
“Kami menjadi yang pertama tampil, jadi ada rasa deg-degan. Dan setelah presentasi rasanya lega sekali”, tutur Amira.
Dalam presentasi ini ada yang menggunakan proyektor untuk menampilkan slide-slide power point, ada juga yang tanpa menggunakan media presentasi. Sebelum memulai presentasi, ditampilkan yel-yel dari masing-masing kelas VII sehingga suasana semakin semarak.
Beberapa dari peserta didik yang presentasi mencoba untuk berkomunikasi dengan audien melalui pertanyaan-pertanyaan seputar pengalaman perundungan. Ada pula peserta didik yang bertugas menjadi MC untuk memandu jalannya presentasi dari kelasnya.
Aning Budi Lestari, selaku guru BK yang juga menyaksikan presentasi dari kelas VII ini mengungkapkan kekaguman pada para pemapar atas keberaniannya dalam berkomunikasi dengan audien.
“Meskipun dalam tahap belajar, tapi saya sangat mengapresiasi mereka yang tampil dengan penuh percaya diri”, kata Aning.(sgy/fz/bd)