Launching Kampung Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Kankemenag Kab. Wonosobo melalui seksi Bimas Islam lakukan launching dan sosialisasi Kampung Moderasi Beragama binaan Penyuluh Agama Islam di Desa Buntu Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Kamis (8/6) di Pendopo Kecamatan Kejajar.

Acara dihadiri oleh Kakankemenag Kab. Wonosobo, Panut, Praktisi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wonosobo, jajaran Forkopincam Kejajar, Kasi Bimas Islam Ahmad Fuadi, dan diikuti oleh 100 peserta dari unsur Penyuluh Agama Islam Fungsional se Kabupaten Wonosobo, Penyuluh Agama Islam se Kabupaten Wonosobo dan unsur masyarakat Kecamatan Kejajar.

Kampung moderasi beragama yang baru saja dilaunching terletak di pinggiran kota Wonosobo yang merupakan kecamatan paling utara, berbatasan langsung dengan empat kabupaten sekaligus yaitu Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung.

Kakankemenag Kab. Wonosobo, Panut, dalam sambutannya menyampaikan Kampung Moderasi Beragama menjadi mercusuar harapan dan inspirasi dalam sebuah upaya memperbaiki, dan menjaga hubungan antar keyakinan umat beragama,

“Kampung Moderasi Beragama merupakan inisiatif luar biasa untuk mempromosikan harmoni dan toleransi keagamaan, yang menunjukkan nilai-nilai saling menghormati, memahami, dan bekerja sama di antara kelompok agama yang beragam,” katanya.

Lebih lanjut ia menyampaikan Desa Buntu dihuni oleh populasi yang beragam, terdiri dari umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, yang hidup bersama dalam harmoni dan saling menghormati. Lebih dalam, Panut, menyoroti pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan yang beragama.

“Kampung Moderasi Beragama merupakan contoh bagi komunitas lain di seluruh negara dan di luar sana, yang menunjukkan bahwa kehidupan bersama yang damai adalah mungkin, meskipun dunia dipenuhi dengan keragaman umat beragama,” tandasnya.

Untuk membumikan moderasi beragama dibutuhkan pemahaman dan kolaborasi yang seragam antara penduduk desa, pemerintah setempat dan tokoh beragama.

Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Fuadi menyampaikan, tujuan acara tersebut diantaranya sekaligus untuk memotivasi Penyuluh Agama Islam untuk meningatkan profesionalitas dalam menjalankan tugas dan fungsinya, menumbuhkan kreatifitas dan inovasi Penyuluh Agama Islam dalam Pelaksanaan Tugas Bmbingan dan atau Penyuluhan Agama.

“Tujuan lain yaitu untuk menguatkan eksistensi Penyuluh Agama Islam di tengah Masyarakat dan meningkatkan Kualitas Pembinaan moderasi beragama kelompok sasaran oleh Penyuluh Agama Islam,” tandasnya.

Sebagai kesimpulan, peluncuran dan sosialisasi Kampung Moderasi Beragama merupakan langkah penting dalam membangun harmoni dan pemahaman keagamaan dalam masyarakat. Desa yang menjadi percontohan ini menjadi bukti nyata akan kekuatan saling menghormati, dialog, dan kerja sama antara komunitas keagamaan yang berbeda.(Ps-ws/Sua)