Banjarnegara – Seperti biasanya Sabtu adalah hari yang selalu ditunggu oleh semua siswa MI Islamiyah 01 Rakit, karena di hari sabtu mereka ada pembelajaran PJOK yang dilakukan secara bersama-sama dari kelas I sampai VI. Demikian pula dengan hari ini Sabtu (1/10/2022) semua siswa melaksanakan pembelajaran PJOK dengan suasana yang sedikit berbeda dari biasanya, sebab kali ini materi PJOK adalah memperkenalkan permainan atau olahraga tradisional Indonesia yang sekilas mirip dengan baseball olahraga popular di Amerika Serikat (AS) yaitu bola kasti, Suasana beda sangat kelihatan sekali karena semua dewan guru beserta Kepala Madrasah ikut serta dalam permainan bola kasti ini.
Rokhid salah satu guru mengatakan kegiatan olahraga hari ini sengaja dibuat berbeda yaitu melibatkan semua guru untuk ikut bermain kasti selain berolahraga juga untuk mengenang kembali di saat sekolah dulu.
“Kegiatan olahraga hari ini saya buat suasana yang berbeda yaitu melibatkan semua guru tak ada salahnya untuk ikut bermain dengan anak-anak selain berolahraga juga bernostalgia dengan olahraga tradisional kasti ini,” ujarnya.
Olahraga atau permainan bola kasti terdiri dari dua regu dengan jumlah anggota tiap kelompok sebanyak 12 orang. Terdapat satu regu yang bertugas sebagai pemukul dan yang lain bertindak sebagai penjaga. Selama berlangsungnya olahraga ini banyak sekali kelakuan dari siswa yang menimbulkan gelak tawa karena mereka masih banyak yang belum faham dengan teknik permainan bola kasti ini. Walaupun banyak siswa yang masih belum faham tapi mereka sangat semangat dan kelihatan gembira karena bisa bermain dan berbaur dengan semua guru mereka.
Siti Barokah selaku Kepala Madrasah menanggapi kegiatan ini dengan sangat antusias karena menurutnya kegiatan olahraga kali ini sebagai moment memperkenalkan dan melestarikan permainan tradisional kepada para siswa. “Saya sangat senang dengan diadakannya olahraga kasti ini yang juga melibatkan semua guru, selain untuk memperkenalkan olahraga tradisional hal ini dilakukan untuk melestarikan permainan tradisional supaya tetap ada dan di kenal oleh anak-anak” ungkapnya.
“Selain itu permainan tradisional ini juga bisa mengurangi keterikatan mereka seharian dalam bermain HP, dan memupuk kembali adanya rasa kebersamaan dalam diri mereka, serta mempunyai sikap toleransi antar sesama” tambahnya.
Semoga dengan diadakannya olahraga kasti yang diikuti juga oleh semua guru semakin menambah ketertarikan siswa dalam mempelajari jenis olahraga tradisional serta semakin menambah erat hubungan antara guru dengan siswanya. (af/ak/rf)