Batang – Pasca Akreditasi dengan hasil nilai A, MA Sunan Kalijaga Bawang terus lakukan gerakan perbaikan dan peningkatan layanan pendidikan, salah satunya diselenggarakannya kegiatan Pelatihan Metodologi Pendidikan Abad 21 bagi guru dan Pelatihan Administrasi bagi tenaga kependidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali seluruh guru dan tenaga kependidikan untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran dan pelayanan pendidikan di semester genap dan jelang Tahu Pelajaran Baru 2022/2023 agar lebih baik dan inovatif. Acara inin digelar pada Selasa, (28/12) yang lalu di Aula Penginapan Tiang Tigo Bawang. Pemateri dalam kegiatan ini adalah Ratna Prilianti, dan H. Sholihin dari Balai Diklat Kementerian Agama Semarang.
Musofik Waka bidang kurikulum dalam keterangannya mengatakan bahwa para peserta pelatihan merasakan kurang karena hanya berlangsung dalam satu hari sehingga belum dapat melakukan eksplorasi pengetahuan lebih jauh lagi.
” Pelatihan Metodologi Pembelajaran Abad 21 dan Administrasi Ketatausahaan Madrasah merupakan bentuk ikhtiar kami semua guru dan tendik MA Sunan Kalijaga Bawang dalam menghadapi sistem dan teknik pembelajaran modern saat ini. Meskipun sehari semoga bisa membawa perubahan yang lebih baik,” kata Musofik.
Dia juga menyampaikan dalam kegiatan tersebut guru mendapat pengalaman dan masukan atas penyusunan perangkat pembelajaran. Selain itu, juga membedah dan menganalisis RPP yang sudah dibuat oleh perwakilan guru untuk dievaluasi supaya mengetahui letak permasalahan yang selama ini dialami oleh guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran.
Sementara itu Kepala MA. Sunan Kalijaga Bawang Ahmad Munir menegaskan bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik guru maupun tenaga kependidikan di madrasah menjadi prasyarat mutlak bagi madrasah yang menginginkan peningkatan hasil proses pembelajaran/layanan pendidikan. Namun, menurutnya, program peningkatan kualitas bagi guru dan tenaga kependidikan di madrasah swasta selama ini hanya dapat diakses oleh GTK PNS dengan kuota yang masih sangat terbatas. Itu terjadi dimungkinkan karena alokasi anggaran dari pemerintah ke Kementerian agama belum sebanding dengan kebutuhan yang ada.
“Kegiatan ini belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan kebutuhan peningkatan kualitas GTK, karena hanya dilaksanakan sehari karena keterbatasan anggaran madrasah,” ungkap Ahmad Munir.
Dia menambahkan bahwa mulai tahun 2021 ini sebenarnya sudah ada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) MGMP bagi guru madrasah, namun untuk tingkat MA baru dapat diakses oleh MGMP Ekonomi.
“ Karena kebutuhan mendesak akan peningkatan SDM madrasah, maka kami menyelanggarakan kegiatan Pelatihan Metodologi Pembelajaran Abad 21 bagi Guru dan Adminstrasi Tenaga Kependidikan yang ada,” tambahnya.
Tenaga kependidikan pun akan dihadapkan pada era teknologi digital yang semakin canggih, sehingga dalam setiap kerjanya membutuhkan penguasaan kompetensi digital terbaru untuk memudahkan sistem kerjanya.
Diakhir kegiatan Ahmad Munir menyampaikan harapannya meskipun kegiatan ini singkat para guru dan tegana admnistrasi dapat memanfaatkan materi yang telah diterimanya.
“Meskipun belum maksimal, saya berharap kegiatan sehari ini dapat menjadi media upgrading bagi GTK, sehingga masuk semester genap tahun baru 2022 nanti seluruh GTK sudah memulai tugas dengan suasana baru yang lebih baik lagi,” harapnya.(Umi / Zy_Humas)