Banjarnegara – Pengawas Madrasah Kecamatan Susukan, Musrin menekankan pentingnya publikasi dan sinergi. Secara sederhana, publikasi dimaksud adalah menulis dan meneruskannya ke masyarakat.
“Silahkan kegiatan-kegiatan yang ada di madrasah yang sudah dilaksankan, ditulis dan dibublikasikan ke masyarakat, agar masyarakat semakin paham dan berempati kepada madrasah,” kata Musrin, saat pembinaan Kepala Madrasah di Aula Kantor Pendidikan Agama Islam (Pendais) Susukan, Selasa (Selasa) (2/3).
Publikasi, menjadi ujung tombak terutama dimusim pandemi saat ini. Dimana, segala aktifitas fisik harus dikurangi dan dibatasi dalam rangka memutus mata rantai covid-19.
“Apalagi, kemarin kita baru saja mengikuti bimtek di Kantor Kemenag Banjarnegara beberapa waktu lalu. Maka, wajib kita tindaklanjuti dengan produktifitas publikasi kegiatan madrasah,” tegasnya.
Informasi lain, Musrin juga menekankan sinergi madrasah yang dirangkum dalam program 'Sahabat Madrasah'. Seperti diketahui, ini merupakan salah satu prioritas Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. “Jadi sinergi saling bahu membahui antar madrasah. Maju satu, maju semua,” katanya.
Terakhir tapi sangat penting adalah pendidikan anti korupsi bagi anak. Penerapan nilai-nilai pendidikan antikorupsi, terintegrasi studi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan penanaman Kejujuran, kemandirian dan disiplin, diterapkan melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang matang.
Kepala MI Al Islam Karangjati, Nur Azis menyambut baik pembinaan tersebut. Secara bertahap, kata Azis, madrasah yang dia pimpin terus berbenah pada tiga aspek sebagaimana dikatakan pengawas. Publikasi, sinergi dan pendidikan anti korupsi.
“Kami aktif menghidupkan media sosial facebook, instagram MI Al Islam Karangjati untuk media komunikasi dengan publik. Terakhir, kami bahkan buat lomba virtual. Semoga, madrasah terus maju dan kompetitif menjadi solusi pendidikan pilihan masyarakat,” harapnya. (na/mnh/rf)