Purbalingga – Sebanyak 15 Siswa Madrasah Ibtidaiyah dengan busana wisudawan/ wisudawati mengikuti prosesi wisuda dan pelepasan siswa kelas VI di halaman sebuah Gedung Dakwah Kraganalan Desa Pegandekan belasan kilometer dari pusat kota Purbalingga. Tak lazim, di saat para siswa lainnya asyik dengan kelas baru dan sekolah barunya, para siswa ini justru hadir menampilkan kemampuannya dengan semangat bersama para wali murid, guru-guru dan tokoh-tokoh masyarakat Ahad (16/07) menjalin keakraban dalam silaturahmi dan pelepasan siswa tahun 2017.
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Kraganalan yang masih berstatus Wiyata Bakti Wiwit Nur Faizah menjelaskan, kegiatan yang biasa ini menjadi tampak luar biasa karena berbagai hal. Kegiatan rutin yang mengambil momentum tidak biasa ini mungkin tidak ada di tempat lain. Bisa dibayangkan besok adalah hari pertama masuk ke MTs/ SMP tapi hari ini anak-anak kami baru kami kembalikan, kami lepas dari Madrasah kami.
“Kami kesulitan dalam mencari waktu yang tepat, sehubungan Bulan Suci Ramadan dan Idul Fitri, maka hari ini sekalian kita berikrar untuk saling memaafkan, sekaligus menampakkan eksistensi madrasah kita di tengah-tengah masyarakat dan merangkul semua pihak, yayasan, komite, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyukseskan PPDB khususnya dan menyukseskan pendidikan di madrasah kami,” tutur Wiwit yang pernah ikut program Study Exchange ke Singapura dan Malaysia ini.
Alhamdulillah dari 49 SD/MI di kecamatan kami ini perolehan nilai US yang tiga Mapel siswa-siswa kami menduduki peringkat 3. Sedangkan dari 19 MI yang ada kami menempati posisi nomor 2 terbaik. “Meskipun Madrasah kami masih kecil dan jauh di pelosok pedesaan, dengan keterbatasan tenaga pengajar kami masih bisa dan insya Allah akan terus berjuang untuk berprestasi,” imbuhnya.
Terkait dengan data Madrasah, Wiwit menjelaskan jumlah tenaga pendidik ada 9 orang namun 8 di antaranya ibu-ibu dan hanya ada tenaga PNS 1 orang. Data siswa akhir Tahun Pelajaran 2016/2017 ada 113 siswa, lulus 15 dan PPDB sukses memperoleh 28 siswa bersaing dengan sekolah dasar negeri yang tidak terlalu jauh dari lokasi madrasah. Perolehan Nilai Hasil Ujian Sekolah/Madrasah tertinggi 276 atas nama Syukron Zaky Mubarok dengan nilai 97,5 (Matematika), 95 (Bahasa Indonesia) dan 86 (IPA). Rata-rata nilai hasil ujian siswa kami tahun ini 255,33.
Pengawas Pendidikan RA/BA, MI Supriyono dalam tausiyahnya di penghujung acara setelah melewati berbagai penampilan siswa yang memukau menyampaikan apresiasi dan dukungannya supaya masyarakat jangan ragu-ragu lagi menyekolahkan atau menitipkan putra-putrinya di madrasah.
“MI Kraganalan sudah terbukti dan sudah teruji, ing ngatase sekolah pelosok bisa bersaing dan mengalahkan begitu banyak sekolah negeri dan swasta. Hanya satu SD Negeri yang masuk tiga besar, itupun nomor dua, di bawah MI. Maka kita harus berterima kasih kepada guru-guru madrasah dengan mendukung program-program yang dilaksanakan dan menitipkan putra-putri yang sudah memasuki usia belajar di tingkat dasar di madrasah ini,“ tandas Supriyono.
Dalam rangkaian acara ini juga dihadirkan dan memberikan sambutan serta apresiasi beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama yang kesemuanya merasa bangga dan mendukung keberadaan Madrasah di desa tersebut serta bersatu untuk terus mengembangkan dan memajukannya. (sar/gt)