Pati – Tiga siswa/siswi MAN 1 Pati berhasil meraih tiga medali yang diperebutkan oleh sebanyak 842 taekwondoin dari 60 kontingen pelajar dan mahasiswa dalam turnamen taekwondo se-Jawa Tengah bertajuk ''UPGRIS Championship II'' di Balairung kampus Universitas PGRI Semarang, Sabtu (29/9) hingga Minggu (30/9) lalu.
Para atlet taekwondo itu dibagi dalam dua katagori yakni 687 atlet bertanding di kelas kyorugi dan 184 atlet berlaga di kelas poomsae. Sementara itu dalam event ini bertanding 765 atlet kelas pemula dan di kelas prestasi sebanyak 77 alet.
Tiga siswa/siswa MAN 1 tersebut adalah Aulia Fajar Arum 12 Mia 2 mendapat medali perunggu, Alfian Taufik Hidayat 12 Mia 4 mendapat medali perak, dan Fangkiandika Putra 12 Mia 4 mendapat medali perunggu.
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Rektor UPGRIS, Muhdi, Sabtu pagi (29/9). Usai upacara pembukaan, Muhdi mengatakan kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian perguruan tinggi untuk melakukan pembinaan atlet yang berasal dari para pelajar dan mahasiswa. Adapun di UPGRIS, taekwondo mendapat perhatian khusus karena mereka memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa dalam bidang olahraga yang satu diantaranya seni bela diri asal Korea Selaran itu.
''Kegiatan seperti ini manfaatnya sangat besar. Sebab anak-anak yang selama ini berlatih taekwondo butuh wadah untuk mengukur kemampuan saat ini. Selain itu bagi pengurus taekwondo dari tingkat Jateng hingga Kota atau Kabupaten bisa melakukan seleksi untuk diikutkan kejuaraan mendatang,'' kata Muhdi.
Sementara Kepala MAN 1 Pati, Moh. Kodri saat kami temui di ruangan kerjanya, Selasa (2/10/2018) mengatakan, Olahraga di bidang taekwondo saat ini terus dikembangkan. Sebab Kodri menilai dari olahraga pembangunan karakter anak muda bisa dilakukan.
''Kami meyakini kegiatan olahraga punya relevansi untuk membangun karakter. Disiplin, gigih, tanggung jawab, sportivitas itu yang kami rasa sangat perlu,'' lanjutnya.
Dia juga melihat beberapa momen kesuksesan penyelenggaraan olahraga di Indonesia seperti Asian Games menambah minat banyak anak dan orang tua untuk berolahraga. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan tetapi juga untuk meraih prestasi, ujarnya.
''Melalui kejuaraan ini juga kami harapkan mendorong minat anak dan orang tua untuk lebih berperstasi. Berprestasi apapun saat ini bisa dihargai. Olahraga menjadi sarana anak untuk meniti karir dan prestasi. Apalagi itu jika digabung dengan prestasi akademik, akan lebih bagus lagi,'' tandas Kodri. (AM/bd)