Banjarnegara – Workshop Kelas Riset MAN 2 Banjarnegara dibuka oleh Kepala MAN 2 Banjarnegara, H Ridlo Pramono, Rabu (10/2) di Ruang Multi Media MAN 2 yang diiikuti 15 peserta didik dengan 5 pembimbing. Turut hadir dalam kegiatan ini Pengurus Program Riset dan Pengawas Madrasah Kemenag Kab. Banjarnegara Hj Nurlaela Isnaeni, sekaligus sebagai salah satu narasumber.
Dalam sambutannya, Ridlo menyatakan menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan partisipasi serta semangat dari peserta didik, pembimbing serta Pengurus Kelas Riset, sehingga Workshop ini bisa terlaksana dengan lancar.
“Dengan terpilihnya MAN 2 Banjarnegara sebagai salah satu madrasah riset berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 6757 Tahun 2020 tentang Penetapaan Madrasah Penyelenggara Riset Tahun 2020 maka MAN 2 segera menindaklanjuti dengan pembentukan pengurus Program Riset serta diselenggarakannya Workshop Kelas Riset,” katanya.
Beliau berharap setelah mengikuti Workshop ini, peserta Workshop ini akan ada perubahan pola pikir menjadi lebih baik lagi dari kemaren, maka bermimpilah memiliki dan menjadi orang yang berprestasi.
“Untuk bisa berprestasi kita bisa meniru rahasia sukses orang orang Jepang diantaranya suka bekerja keras, bekerja cerdas dengan mengoptimalkan waktu yang 24 jam sehari dengan berbagai manfaat dan berkarya, budaya rasa malu yang tinggi, berlatih agar mandiri sehingga memiliki ketahanan daya tahan dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan, memiliki jiwa pantang menyerah, suka berinovasi, memiliki tradisi meminta maaf lebih dahulu, suka membaca, dan hemat serta bekerja dalam ‘ team work’ tim kerja yang mantap,” terangnya.
Sementera itu, Hj Nurlaela Isnaini, Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara memaparkan ada tiga madrasah yang telah ditunjuk sebagai madrasah riset yaitu MAN 2 Banjarnegara beserta MTS 1 dan MTs 2 Banjarnegara.
“Merupakan kepercayaan yang perlu dijaga dengan melakukan usaha dan kerja keras agar MAN 2 sebagai madrasah riset bisa mendapatkan hasil yang optimal dan prestasi yang tinggi. Semangat yang telah disampaikan Kepala Madrasah di awal tadi perlu diikuti iramanya dengan ikut “berlari cepat meraih prestasi yang tinggi” dengan memiliki optimisme yang tinggi,” ungkap Isnaini
Lebih lanjut dikatakan, riset tidak terbatas hanya bidang IPA saja, tetapi mencakup bidang luas antara lain bidang Keagamaan dan IPS. Dalam bidang keagamaan misalnya aktifitas keagamaan di madrasah atau di masyarakat dan lain sebagainya. Isnaini mengungkapkan hal hal yang perlu dilakukan dalam riset anara lain Plan (rancangan), Do (melaksanakan yang telah dirancang atau direncanakan serta Report (membuat pelaporan penelitian) serta dokumentasi dan publikasi.
Sementara Ketua Program Kelas Riset, Nursyamsiyah mengatakan Worshop Kelas Riaet ini diikuti oleh 15 peserta didik dengan 5 narasumber pada bidang IPA, IPS, Keagamaan, TIK dan Penulisan. Kegiatan ini berlangsung dua hari Rabu dan Kamis (10-11/2). Dengan Workshop ini maka peserta didik yang terpilih dalam kelas riset akan lebih fokus lagi melakukan penelitian dan belajar lebih giat, dan para Pengurus Program Kelas Riset terus melakukan koordinasi, konsultasi dengan berbagai pihak dalam melaksanakan programnya demi prestasi tinggi yang ingin diraihnya. (ak/rf)