MAN 2 Rembang – Sabtu, 6 Mei 2023, MAN 2 Rembang menyelenggarakan pelepasan peserta didik dengan tajuk Penyerahan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII Tahun Pelajaran 2022/2023 bertempat di halaman madrasah.
Sebanyak 443 peserta didik bersama orangtua/wali tampak sumringah dan telah berada di tempat pelaksanaan sejak pagi, yang dihadiri juga oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, H. M. Kafit.
Yang menjadi istimewa, beberapa para pejabat yang hadir pada kegiatan ini merupakan alumni MAN 2 Rembang yang dulu masih bernama PGAN Lasem.
Diantara alumni yang hadir yaitu, Kakankemenag Rembang, Prof. Dr. Imam Yahya (UIN Walisongo), Ketua Pokjawas Rembang, Nur Kholis, serta Ketua Komite MAN 2 Rembang, H. Abdul Khofid.
Wakil kepala madrasah bidang kurikulum, Yadhi Nur Amin dalam laporannya memaparkan bahwa jumlah peserta didik yang mengikuti asesmen madrasah sejumlah 443, sehingga dinyatakan lulus 100 persen.
Pada kesempatan tersebut, Yadhi juga mengenalkan tiga program Mandura Smart yaitu Cintai, Cintaqu, dan Cintakah. Pertama Cinta Ibadah (Cintai). Menurut Yadhi, madrasah berencana akan membangun masjid Mahfudzul Jabbar.
Kedua, Cinta al-Qur’an (Cintaqu). MAN 2 Rembang terus menggemakan cinta al-Qur’an melalui program tahfidz dengan adanya kelas khusus tahfidz. Selain itu juga ada program wakaf al-Qur’an.
“Yang terakhir Cinta Sedekah (Cintakah). Kami menerima sedekah berupa barang maupun uang terutama kelas XII bisa berupa pakaian seragam yang masih layak pakai. Nanti akan disalurkan kepada adik kelas yang membutuhkan,” imbuhnya.
Kakankemenag Kabupaten Rembang, H.M. Kafit dalam sambutannya menyampaikan hadirnya disini juga kulo nuwun karena baru dilantik menjadi Kakankemenag pada awal April lalu. Menurutnya pelepasan ini merupakan langkah awal melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
Ia menambahkan para lulusan ini diharapkan dapat mengaplikasikan ilmunya agar bermanfaat bagi sekitarnya. Kafit bersyukur dari sekian jumlah peserta didik kelas XII, sebanyak 87 diantaranya telah diterima di berbagai perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi.
“Saya sebagai alumni PGAN Lasem merasa bangga bisa sekolah disini. Kalau kita lihat banyak tamu undangan yang juga alumni. Jadi ini seperti ajang reuni,” imbuh Kafit.
Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Dr. Imam Yahya saat didaulat untuk menyampaikan pidato ilmiah. Guru Besar UIN Walisongo Semarang ini menceritakan pengalaman ketika masih sekolah di MAN 2 Rembang (PGAN Lasem) sekaligus nyantri di Pondok Pesantren An-Nur Lasem.
Ia merupakan lulusan tahun 1988 yang merupakan rekan satu kelas Kepala Tata Usaha MAN 2 Rembang, Siti Asrofah. Dari beberapa peserta didik angkatannya, hanya ada empat yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur PMDK.
“Saya sangat bangga karena setelah lulus mendapat banyak barokah dari madrasah. Pada awalnya tidak ada kesan, namun hal ini muncul setelah kuliah,” ungkap Imam Yahya.
Menurutnya, banyak alumni yang berhasil. Selain dirinya, diantaranya terdapat Prof. Masdar Hilmy (Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel), dan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Bengkulu, serta berbagai tokoh lain.
Ia merasa senang karena MAN 2 Rembang mengalami banyak perubahan dan bertemu guru sebagai pendidik yang sesungguhnya. Imam Yahya mengingatkan bahwa guru bukan hanya pengajar tapi juga pendidik.
Di akhir acara, dilakukan penandatangan berita acara penyerahan kembali peserta didik kelas XII dari madrasah yang diwakilkan Kepala MAN 2 Rembang, dan diterimakan kepada wali peserta didik yang diwakilkan oleh Ketua Komite Madrasah, Abdul Khofid. -huda/iq/rf