Batang – Salah satu terobosan Kementerian Agama RI tentang pendidikan di era pandemi adalah Madrasah Digital. Proyek percontohan ( Piloting project ) mulai dilaksanakan pada tahun 2022 dan diprioritaskan pada program pelatihan untuk guru-guru madrasah yang dikembangkan dengan mengoptimalkan media televisi berbasis android.
Menindaklanjuti program yang dicanangkan Dirjen Pendis Kemenag tersebut, MAN Batang yang diinisiasi oleh Wakabid Akademik segera tanggap dan menggelar pelaksanaan Bimbingan Teknis Madrasah Digital dengan materi Penggunaan Media Pembelajaran Autoplay. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa- Rabu, (18-19/01) ini diawali dengan mengikutsertakan 5 guru. Rencananya, kegiatan akan dilaksanakan secara bertahap dengan melibatkan seluruh guru MAN Batang.
Kegiatan dibuka oleh kepala madrasah, dilanjutkan pemaparan materi 1 oleh wakil kepala bidang akademik, Zinati Jumah tentang Program Madrasah dalam Mempersiapkan Kelas Digital bagi Pendidik dan Peserta Didik. Pemateri kedua, Asep Hendra Susila, menyampaikan materi Bimbingan dan Praktik Pembelajaran dengan Menggunakan Media Pembelajaran Autoplay, yang dilanjutkan dengan praktik
Dalam sambutan pembukaannya Kepala MAN Batang H.A.M.Alwi menegaskan bahwa guru madrasah sekarang harus benar-benar berkualitas. Madrasah digital merupakan salah satu upaya dan terobosan pemerintah yang bisa dijadikan sarana bagi guru untuk mengasah dan mengembangkan kemampuannya dibidang teknologi informasi.
“ MAN Batang adalah satu- satunya Madrasah Aliyah Negeri di Batang. Oleh karena itu, kita wajib menjadi percontohan bagi madrasah lain, bukan mencontoh,” tegasnya
Sementara itu Wakabid Akademik Zinati Jumah dalam sekaligus ketua panitiia dalam sambutannya menyampaikan senang dan terimakasih atas dukungan Kepala juga kesediaan para guru yang mengikuti kegiatan ini.
“ Saya merasa bangga sekaligus bersyukur bahwa MAN Batang di tengah era pandemi yang belum seratus persen hilang, dapat melaksanakan kegiatan bimtek dengan lancar. Salut kepada Bapak dan Ibu guru MAN Batang yang mengawali sebagai peserta dalam kegiatan ini dengan sangat antusias, meskipun narasumbernya rekan guru sendiri,” ungkap Zinati Jumah,
Asep Hendra Susila guru Bahasa Inggris yang diberi tugas menjadi pemateri pada kesempatan itu mengingatkan bahwa manusia sebenarnya sebagai penentu apa saja yang datang dari sebuah teknologi, maka perangkat digital itu hanya alat bantu bukan tujuan, kembalinya pada manusianya.
“ Perangkat digital bukanlah tujuan, melainkan alat bantu penunjang efektivitas dan efisiensi. Keutamaan aspek manusia menjadi supermasi sebagai brain source, penentu kebijakan, memberikan sentuhan kemanusiaan, dan sebagai operator perangkat digital,” ujar Asep Hendra Susila,
Menurut Mohammad Sahlan, salah satu dari lima guru yang diikutkan menjadi peserta mengaku merasa senang bisa mengikuti acara tersebut.
“ Ilmu yang kami peroleh sangat luar biasa, dengan madrasah digital murid tidak akan jenuh mengikuti kegiatan belajar, kita sebagai guru juga merasa enjoy,” ucap guru PAI yang baru bergabung di MAN Batang pada bulan September 2021.
Hal senada juga disampaikan oleh Novia Krisetyaningrum dan Faizah Fadhilah, yang juga menjadi peserta. Mereka merasa beruntung bisa mengikuti kegiatan tanpa harus mengeluarkan biaya dari kocek mereka sendiri.
“ Kami senang, kami bangga rekan – rekan guru yang lain, harus ikut,” ujarnya memberi semangat. ( Shobirin/Zy_humas/rf )