Purbalingga – Slogan Madrasah lebih baik dan lebih baik Madrasah bukanlah sesuatu yang mudah diwujudkan. Namun bagi Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga, slogan tersebut sudah menjadi sebuah tuntutan yang harus bisa diwujudkan dengan bukti yang nyata.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, MAN Purbalingga kembali membuktikan diri sebagai Madrasah Unggul dengan beberapa prestasi yang diukir siswa-siswinya. Kepala MAN Purbalingga Suratno saat dihubungi di sela-sela kesibukannya menjelaskan ada beberapa prestasi menggembirakan yang telah diraih, bahkan ada yang mengejutkan karena siswa mengikuti lomba tanpa pendampingan dan bimbingan namun berhasil meraih Juara I.
“Pada awal semester ini alhamdulillah madrasah kami meraih beberapa kejuaraan. Yaitu Juara II Lomba Cerdas Cermat Kebumian Se-Jawa Tengah Tahun 2017, Juara III Lomba Penulisan Artikel Populer Tingkat Kabupaten Purbalingga, Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Tentang Cagar Budaya Tingkat Kabupaten Purbalingga dan Juara III LKTI Tingkat Propinsi Jawa Tengah. Semua kegiatan lomba yang diikuti mendapat bimbingan dan pendampingan dari madrasah,” ungkap Suratno saat dikonfirmasi di Ruang Kerjanya, Rabu (27/09).
Di samping itu masih ada 2 kejuaraan yang diikuti oleh siswi-siswi kami, ternyata dalam laporannya keduanya mendapat Juara I. Kedua lomba ini diselenggarakan oleh IPM Kabupaten Purbalingga. Sistemnya mengumpulkan naskah cerpen dan untuk Siswa Berprestasi mengumpulkan berkas portofolio sesuai ketentuan dari Panitia.
“Mereka adalah Tri Wahyuningsih kelas XII IPA 3 Juara I Lomba Menulis Cerpen dan Rifka Jauharu kelas XII IPA-3 Juara I Siswa Berprestasi Tingkat SLTA se-Purbalingga,” imbuhnya.
Prestasi dan Eksistensi MAN Purbalingga
Guru Pembina Karya Ilmiah Remaja (KIR) Tim Pokja Riset MAN Purbalingga, Susilowati menjelaskan pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tentang Cagar Budaya Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan anak didiknya meraih Juara I di tingkat Kabupaten, sedangkan di Tingkat Propinsi meraih Juara III. Pada seleksi 26-28 April di Surakarta dari 35 kabupaten/ kota yang mengirim masing-masing 6 peserta terseleksi 50 siswa, yang kemudian diambil 3 karya terbaik.
“Diana Kurniawati siswa kami kelas XI IPA-3 dengan tulisannya berjudul SENI KRIYA DI SITUS TIPAR Simbol Kemajuan IPTEK Masyarakat Neolitikum di Purbalingga berhasil meyakinkan para Juri dari Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Jendral Soedirman dan Universitas Negeri Semarang sehingga menduduki posisi Terbaik ke-3,” jelas Susi.
Penelitian yang dilakukan melalui observasi ke Dusun Tipar yang terpencil dan wawancara dengan tokoh masyarakat Desa Ponjen Karanganyar serta arkeolog Purbalingga tidak sia-sia. “Sungguh tidak menyangka bisa Juara, karena seluruh Juri dan peserta lomba tahun ini hebat-hebat. Selain Piala dan Piagam juga dapat Uang Pembinaan sebesar tiga juta rupiah,” imbuhnya.
Ditambahkan, Dini Amalia kelas XI IPA-2 berhasil meraih Juara III Lomba Penulisan Artikel Populer dengan karyanya berjudul Buku, Seajaib Kantong Doraemon. Dari Lomba yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Purbalingga bulan Agustus lalu siswanya mendapatkan Piala, Piagam dan Uang Pembinaan sebesar satu juta rupiah. Ajang kreativitas tahunan ini bertujuan untuk menanamkan cinta budaya literasi dan memberdayakan literasi di Purbalingga.
Koordinator Riset MAN Purbalingga, Mukholiq yang juga pendamping siswa dalam kegiatan LCC Kebumian menjelaskan bahwa kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Geologi Universitas Jendral Soedirman pada tahun ini dilaksanakan 22-24 September 2017. Tim Lomba terdiri dari 3 orang siswa yaitu : Anis Rahmawati, Evi Rahmawati dan Izazdiya Ulhaq. Selain Piala dan Piagam Penghargaan, mereka juga mendapat Uang Pembinaan sebesar satu setengah juta rupiah. Keberhasilan MAN Purbalingga kali ini merupakan yang ke-5 sejak 2013. Pada 2013 dan 2014 Tim LCCK MAN Purbalingga berhasil meraih Juara I, sedangkan pada tahun 2015, 2016 dan 2017 berturut-turut menduduki posisi Juara II.
“Sehingga nama MAN Purbalingga cukup disegani dalam ajang bergengsi di Fakultas Teknik Geologi Universitas Jendral Soedirman,” pungkasnya. (sar/gt)