Mascot Duduki Peringkat Ke-4 Dalam Penulisan Berita

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Salah satu fungsi utama media online adalah sebagai media pendidikan. Melalui informasi yang diberikan, media online berfungsi mendidik pembaca, di samping itu media online juga dapat dijadikan sebagai media informasi positif segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. MTs. Cokroaminoto Tanjungtirta (Mascot) nampaknya mampu menangkap peluang dan manfaat tersebut, sehingga aktif menulis berita yang diunggah melalui media yang dikelola oleh kemenag Banjarnegara.

Merujuk pada data yang dirilis oleh Kemenag Banjarnegara pada tanggal 4 Oktober 2022, Mascot mampu menulis berita sebanyak 13 berita dalam kurun waktu satu bulan. Hal tersebut menjadikannya duduk diperingkat ke-4 dalam rekapitulasi berita kantor kementerian agama kabupaten Banjarnegara pada bulan September, naik 3 tingkat dari data yang dirilis pada bulan Agustus.

Masuk menjadi empat besar dalam rekapitulasi berita kementerian agama, bagi Mascot merupakan kebanggaan tersendiri dikarenakan untuk mendapatkan posisi tersebut bukanlah hal yang mudah. Banyak proses yang harus dilalui, butuh keberanian, butuh semangat yang luar biasa untuk menulis apalagi berita merupakan konsumsi para intelektual yang memiliki hobi membaca, tentu saja memperoleh peringkat ke-4 merupakan sukses awal yang baik bagi mascot yang baru memulai belajar menulis berita di media massa. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan Rofingatun Widiyanti sebagai koordinator penulisan berita.

“Bagi Mascot masuk lima besar dalam rekapitulasi, merupakan kebanggaan tersendiri dikarenakan untuk mendapatkan posisi tersebut bukanlah hal yang mudah. Banyak proses yang harus dilalui, butuh keberanian, butuh semangat yang luar biasa untuk menulis apalagi berita merupakan konsumsi para intelektual yang memiliki hobi membaca, tentu saja memperoleh peringkat ke-4 merupakan sukses awal yang baik bagi mascot yang baru memulai belajar menulis berita di media massa.” Terang Yanti.

“Untuk menulis itu butuh kemauan, semangat dan motivasi yang tinggi, mental berani dan memberanikan diri untuk menulis itu menurut saya sangatlah dibutuhkan, karena tanpa memberanikan diri apa yang ada diangan – angan tidak akan tertuang dalam sebuah tulisan yang dapat dibaca oleh orang lain, bahkan mungkin akan menginspirasi orang lain dengan tulisan tersebut.” Imbuh Yanti memberikan motivasi.

Disamping itu menurut pemikirannya, yang memotivasi dirinya belajar menulis itu bukanlah mendapatkan peringkat ataupun hadiah, tapi bagaimana madrasah dimana ia mengajar dapat  berbagi ilmu kepada orang banyak, serta dapat memperkenalkan madrasah  supaya dikenal oleh orang diluar sana. Dan lewat tulisan berita itu bisa mengabarkan bahwa mascot itu ada dan eksis setiap saat serta senantiasa berkegiatan yang inovatif. 

Peringkat yang dicapai itu bukan terjadi secara kebetulan, namun tidak terlepas dari peranan penting kepala madrasah yang terus memberikan  motivasi yang tinggi untuk tetap menulis, menulis dan menulis, melakukan evaluasi dan revisi jika diperlukan setiap karya sebelum diunggah. Ia juga merupakan seorang penulis buku, berita dan artikel ilmiah yang telah diterbitkan dibeberapa media. 

“Untuk menjadi seorang penulis yang handal, tulisan-tulisannya mudah dipahami dan enak dibaca dibutuhkan latihan terus menerus, memiliki sikap dan mental pantang menyerah dalam berlatih, terbuka terhadap kritik serta siap menerima masukan-masukan positif dari orang-orang yang lebih berpengalaman,” ucap Leken memberikan motivasinya. (rw/rf)