Matangkan Profil Pelajar Pancasila, Guru PAUD Kreasikan Lewat Gerakan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

KOTA PEKALONGAN – Penguatan profil pelajar pancasila bagi anak usia dini yang terselip pada kurikulum merdeka harus mampu diimplementasikan dan dikenalkan oleh guru agar peserta didik benar-benar memahami diri sebagai anak yang terlahir di bumi pertiwi Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Bersama paguyuban sahabat astra (Puspa) Jawa Tengah, 1.200 guru dari IGTKI dan HIMPAUDI juga pokja Bunda PAUD Kota Pekalongan mengkreasikan upaya tersebut melalui senam anak merdeka dan tari PAUD nusantara, berlangsung di gedung Aswaja setempat, Minggu (12/2/2023) siang.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bunda PAUD kota Pekalongan, Inggit Soraya memberikan apresiasi dan dukungan penuh, dengan adanya senam dan tarian tersebut 6 point profil pelajar pancasila yaitu beriman kepada Tuhan dan berakhlak mulia, berkebhinekaan, bergotong royong, mandiri, kritis dan kreatif bisa dipahami peserta didik PAUD.

“Karena anak PAUD ini belajarnya dengan cara bermain, sehingga sangat tepat untuk mengajarkan mereka nilai-nilai pancasila melalui gerakan dan keceriaan, pasti mereka akan lebih mengerti.” kata Inggit.

Sementara itu, istri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Nawawi Arafah Yasin menilai kegiatan ini sangat luar biasa, bagaimana gerakan senam dan tari bisa membentuk pelajar yang cinta pancasila dan bisa menyatukan berbagai etnis golongan sehingga anak PAUD  terbiasa menghargai perbedaan yang kemudian berujung pada gotong-royong.

“Sangat bagus sekali, saya berharap seluruh guru bisa saling bersinergi dan berusaha menggembangkan potensi yang  berimbas untuk kemajuan Indonesia melalui anak-anak usia dini.” ucapnya.

Lebih lanjut, ketua umum Puspa pusat, Leni Herawati mengungkapkan selain workshop senam anak merdeka dan tari PAUD nusantara, juga dilakukan penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako bagi para lembaga pendidikan yang sudah bergabung. Leni menambahkan, bahwa puspa menjadi lembaga penyelenggara diklat berjenjang juga sudah bekerjasama dengan kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi RI yang bisa dimanfaatkan pendidik untuk meningkatkan kompetensi. (TIM/ANT).