Melalui Workshop IKM , Guru Harus Berani Mengupgrade Dirinya

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banyumas  : Balai Diklat Keagamaan Semarang kembali menyelenggarakan workshop Penyusunan Evaluasi Pembelajaran dan  Impelementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi  guru  dan ASN MAN 3 Banyumas. Kegiatan yang diadakan selama dua hari dari tanggal 13—14 Juli digelar  di Aula MAN 3 Banyumas , dengan narasumber  Dr. Teguh Suyitno, M.Pd  Widyaiswara dari Balai Diklat Semarang. Rabu (13/7).

Hadir dalam pembukaan workshop IKM Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas H. Aziz Muslim, S.Ag,. M.Pd.I didampingi Kepala MAN 3 Banyumas Suratno.

Dalam sambutannya KaKan Kemenag menyampaikan bahwa bagaimanapun juga guru harus siap dan untuk bisa berpacu dengan berbagai ikhtiar , meskpiun tanpa workshop sebagai panggilan nurani kita sudah belajar mandiri melalui berbagai platform merdeka belajar yang difasilitasi oleh pemerintah.

“ Ada atapun tidak ada workshop , ada ataupun tidak ada In House Training bapak ibu guru tetap merasa terpanggil bagaimana untuk mempelajari , bagaimana untuk mengupgrade dirinya, “ terang Aziz.

Lebih lanjut Aziz manyatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan dunia pendidikan adalah kehadiran sumber daya manusia yang handal. Termasuk bapak ibu yang ada disini adalah team work yang sangat menentukan , elemen yang sangat penting dalam sebuah manajemen adalah MAN atau  sumber daya manusia yakni guru salah satunya.

Workshop yang diadakan selama dua hari ini terbagi dalam dua sesi, sesi pertama adalah pemaparan materi dan sesi kedua praktik serta presentasi hasil praktik . Untuk pelaksanaan Workshop hari pertama dengan pemateri Teguh Suyitno, adalah mengupas tentang Penyusunan Evaluasi Pembelajaran.  

Pada tahap berikutnya, pemaparan merambah pada detail persoalan seputar evaluasi pembelajaran, seperti evaluasi pengetahuan, keterampilan, sikap, taksonomi Bloom, dan tahap-tahap penyusunan alat evaluasi.

Sesi kedua merupakan sesi penyusunan alat evaluasi, mulai dari penyusunan kisi-kisi, kartu soal, dan pedoman penskoran dimana dalam sesi ini berupa praktik secara berkelompok.  Untuk kegiatan ini peserta dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok IPA, kelompok IPS, kelompok Agama, kelompok Bahasa, kelompok Bahasa Inggris, dan kelompok Mulok.

“ Alhamdulillah ini tentu saja sangat bermanfaat bagi saya dan merasakan betul manfaat kerja kelompok tersebut jadi lebih paham lagi menyusun kisi-kisi, kartu soal, hingga soal dan pedoman penskoran, ” tutur Siti Dwi Ratna Ningsih salah satu peserta workshop.

“ Kita diajarin mulai dari form penyusunan kisi-kisi, Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), materi, indikator soal, stimulus, level kognitif, bentuk soal, hingga nomor soal ,” imbuhnya.(Tim3/yud/rf)