Membangun data itu sulit, tapi lebih sulit membangun tanpa data

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Jamun memberikan apresiasi kepada para operator data lembaga pada madrasah. Sebab, operator merupakan ujung tombak awal penganggaran suatu program. Hal itu disampaikan pada kegiatan Penguatan Tenaga Pengolah Data Pendidikan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang di hotel Atria Magelang, Selasa (18/8).

Operator pada setiap madrasah melakukan peremajaan data melalui aplikasi EMIS, yaitu aplikasi berbasis web yang digunakan untuk kegiatan pendataan, pengolahan, pelaporan, pelayanan dan sosialisasi data, serta informasi pendidikan.

Saat ini Jawa Tengah masuk dalam kategori 3 besar dalam hal pemutakhiran data EMIS, selain Jawa Barat dan Jawa Timur, dan mendapat penghargaan beberapa waktu yang lalu di Jakarta.

Menurut Jamun, keberadaan sebuah data pada era sekarang ini sangat penting. Sebab dalam era globalisasi, siapa yang bisa menguasai data, maka ia akan menguasai dunia.

“Membangun data itu sulit, akan tetapi lebih sulit membangun tanpa data,” kata Jamun.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, Kudaifah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan teknis input data pendidikan dalam satu pintu. Data satu pintu yang diiput secara valid akan dipergunakan secara tepat sasaran.

Untuk mewujudkan data yang valid, Kudaifah berpesan agar para operator dapat melaksanakan tugasnya dengan jujur, profesional, ulet, serta bertanggung jawab.

Kegiatan Penguatan Tenaga Pengolah Data Pendidikan berlangsung sehari dan diikuti oleh 301 peserta, terdiri dari 44 operator tingkat RA, 168 operator tingkat MI, 71 operator tingkat MTs, dan 18 operator tingkat MA. (m45k)