Temanggung – Sebagai agen of change bagi siswa, dalam mengemban amanah masyarakat di awal tahun pelajaran 2018/2019, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Temanggung perlu mengadakan suatu kegiatan untuk membangun karakter peserta didik dengan mengedepankan peran orang tua (parenting). Spirit Building Training bagi peserta didik baru kelas VII merupakan upaya awal membangun karakter positif sebagai dasar ahlakul karimah bagi perjalanan siswa tiga tahun ke depan.
Kegiatan ini diikuti seluruh peserta didik kelas VII beserta orang tua, berjumlah 664 orang. Selain didampingi orang tua, kegiatan ini didampingi oleh Kepala Madrasa, Wali Kelas VII, Pembina OSIS, Guru, Wakil Kepala Madrasah, dan Kepala TU beserta staff, dan kegiatan dilaksanakan hari Selasa (4/9).
Acara diawali sambutan Kepala Madrasah, Drs. H. Agus Salam, M.Ag. Dalam sambutannya Agus Salam menyampaikan “Sukses bukanlah kebetulan tetapi direncanakan,” katanya.
“Jika orang lain bisa menjahit, maka saya juga bisa menjahit, jika orang lain belajar satu jam maka saya akan belajar dua jam, masing-masing kita diberi Allah kemampuan yang sama,” katanya.
Motivator yang dihadirkan adalah Ustadz Syaiful Bahri, dari Gunung Pring Muntilan Magelang.
Gambaran kegiatannya adalah pada sepuluh menit pertama, motivator menyampaikan narasi dan cerita / testimony kepada siswa. Sepuluh menit kedua motivator menyampaikan narasi dan cerita / testimony kepada orang tua, tentang durhaka orang tua terhadap anak.
“Barang siapa yang tidak mengajarkan hal-hal yang bermanfaat kepada anaknya dan membiarkan begitu saja, berarti dia telah mendurhakai anaknya” (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah),” kutip Syaiful Bahri.
Selanjutnya orang tua ditanya motivasi menyekolahkan anaknya di MTsN 1 Temanggung, sebagian besar orang tua mengharapkan anaknya menjadi anak yang bisa ngaji, sholih, sholihah, dan berahlakul karimah. Kegiatan selanjutnya siswa menulis harapan-harapan kedepan dalam selembar kertas, salah satu siswa membacakan, dilanjutkan menulis cita-cita masing-masing dan motivator mengomentari. Dilanjukan dengan semua siswa menulis surat cinta kepada orang tua, menghadiahkan suratnya. Salah satu orang tua membacakan, siswa mendengarkan dan menutup mata. Kegiatan diakhiri dengan do’a.(mf-sr/sua)