Memperkuat persatuan bangsa dengan membuka pintu maaf

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang. Sikap saling mamafkan dan menerima segala perbedaan merupakan modal utama membangun kesadaran akan berbangsa dan bernegara guna memperkokoh eksistensi NKRI. Kesadaran dan pemahaman yang utuh mengenai multikulturalistik akan mempercepat kemajuan bangsa. Adalah sebuah keniscayaan, bahwa NKRI  berasal dari berbagai suku dan agama yang memiliki kaidah tatacara masing-masing. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Magelang Sofia Nur saat menghadiri kegiatan silaturahmi kebangsaan bersama LDII di Hotel Trio Magelang (1/6)
“Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan agama yang merupakan kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia” kata Sofia
Menelaah dari penyampaian tausiah ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Doroji” agama adalah sebuah keyakinan yang dipegang teguh oleh pemeluknya, untuk itu setiap pemeluk agama yang sama memiliki kualitas beragama yang berbeda, maka kebesaran hati untuk menemukan kesamaannya,  yakni kesadaran sama-sama bertujuan untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Kata maaf dari dalam lubuk hati yang paling dalam akan membawa kedamaian” apresiasi yang tinggi disampaikan Sofia Nur dengan himbauan ketua MUI Jawa tengah.
Kegiatan silaturahmi kebangsaan oleh LDII dilaksanakan di HotelTtrio Magelang Jl. Jend. Sudirman No.42, Tidar Selatan Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang diikuti oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota dan Kabupaten Magelang, Kepala Kesbangpol Kota dan Kabupaten Magelang, MUI kota/Magelang, FKUB kota/kabupaten Magelang, FKDM, PB NU, PD Muhammadiyah, dan Pengurus LDII Kota/Kabupaten Magelang
Kegiatan mengambil tema”Budaya saling memaafkan memperkuat persatuan bangsa dan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”
Dengan kegiatan ini diharapkan para tokoh yang hadir mampu menjadi agen perubahan untuk meningkatkan kualitas keberagaman dalam moderasi beragama untuk kemajuan bangsa dan negara serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.(Wahono)