Grobogan – Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang sangat vital dalam membangun bangsa. Hal itu terbukti dengan banyaknya lulusan madrasah yang berkarakter, cerdas, dan berakhlak mulia. Karena itu, penting untuk terus meningkatkan mutu pendidikan madrasah. Dan dalam menyukseskan dan memajukan lembaga pendidikan madrasah KKMTs Kab.Grobogan menyelenggarakan Workshop Manajemen Berbasis Madrasah Kepala MTs se Kab.Grobogan pada hari Kamis (08/11) di Hotel Kyriad Grand Master Purwodadi.
Menurut laporan ketua panitia Adibatus Sarifah mengatakan workshop MBM diadakan oleh KKM yang diikuti oleh 93 Kepala MTs se Kab.Grobogan. Dengan tujuan meningkatkan pengelolaan MTs dan menuju madrasah berkualitas, madrasah yang hebat dan cerdas.
Semetara dalam sambutan Kepala Kemenag Grobogan Hidayat Maskur mengatakan terkait dengan perkembangan madrasah ada 2 hal permasalahan yang belum terselesaiakan di Kab.Grobogan, yang pertama masih ditemukannya sengketa antara Kepala madrasah dengan yayasan, sehingga pagi ini diadakan workshop untuk mengurai masalah tersebut dan ditahun mendatang bisa terselesaikan semua, yang kedua dimadrasah masih kekurangan tenaga IT, terlihat masih banyak guru madrasah yang belum bisa membuka Simpatika dan masih dikendalikan oleh operator Simpatika.
“Melalui kegiatan ini diharapkan meningkatkan SDM yang dibutuhkan dalam manajemen pendidikan dan melalui Workshop Manajemen Berbasis Sekolah (MBM) sebagai bahan acuan, sehingga pada akhirnya semua kegiatan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif dan mencapai hasil yang maksimal. Semoga dapat meningkatkan kompetensi Kepala Madrasah dalam rangka pemenuhan standar nasional pendidikan di madrasah,” harap Kakankemenag.
Dalam sambutannya Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng Farhani menyampaikan Didalam melakukan pendidikan berkarakter notabanenya dari Bapak Presiden RI, pemerintah memberikan perhatian kepada lembaga madrasah, walaupun madrasah keberadaan mengalami pasang surut. Yang dulu pernah mau dibubarkan dan sekarang madrasah semakin berkembang dan maju, sehingga masyarakat banyak peminatnya.
“Wajah Kementerian Agama yang dulu berubah secara totalitas, karena Kementerian Agama sekarang bersifat melayani masyarakat. kita telah mengalami perubahan yang mendasar, meski masih ada yang berpola prilaku masa lalu. Tapi sebagian besar dari kita sudah menuju ke arah yang lebih baik. Madrasah kita juga sudah dapat menyaingi sekolah umum, bahkan di sebagian tempat dapat mengungguli. Bahkan, sudah ada masyarakat menjadikan madrasah sebagai prioritas utama menyekolahkan anaknya,” kata Kakanwil.
Kementerian Agama berubah lebih baik dibuktikan dengan adanya survei dari Negara, yang hasilnya Kemenag mendapat rangking 2 terbaik se Indonesia dalam pelaporan keuangan. Dan salah satunya perubahan pelayanan haji menggunakan pelayanan satu atap. Dari Menteri Agama agar melakukan evaluasi terus terkait pelayanan masyarakat, salah satunya penyelanggaraan haji. Dan kedua BPS melakukan survei kepuasan jamaah pada tahun 2016, dan indeks kepuasan pelayanan haji masuk memuaskan.
“Yang dulu masyarakat memandang Depag adalah Instansi yang tidak maju, dengan komitmen bersama-sama Kemenag dari tahun ke tahun semakin tambah maju dalam pelayanan masyarakat. Salah satunya terbukti komitmen dari Bapak Presiden RI memberikan dana DIPA untuk memajukan lembaga pendidikan mencapai 80 persen, dan keberhasilan pendidikan dibuktikan dengan juara terbaik robotik tingkat Nasional dan penghargaan-penghargaan lainnya serta menyelenggarakan kegiatan seperti workshop kali untuk meningkatkan menejemen madrasah yang berkualitas,” pungkas Farhani.(bd/gt)