Kota Mungkid – Kepala Kantor Kemenag Kab. Magelang, Muhammad Miftah mengajak umat Buddha Kabupaten Magelang untuk mengeratkan cinta demi mewujudkan kemakmuran dan keadilan melalui ajaran Hasta Arya Mangga.
Ajakan tersebut disampaikan Miftah ketika membuka kegiatan Pembinaan Moderasi Beragama Buddha yang diselenggarakan Penyelenggara Buddha Kantor Kemenag Kab. Magelang, Jumat, 12/05/2023, di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara, Mendut, Magelang.
“Berharap mari kita jalin bersama, ketika cinta eratkan bersama kemakmuran keadilan bersama ajaran bersama Hasta arya mangga,” kata Miftah.
Miftah menyampaikan umat Buddha mempunyai dasar yang kuat untuk menjalankan moderasi beragama, sehingga melalui implementasi Hasta Arya Mangga, umat Buddha sebenarnya telah menebarkan kasih sayang dan cinta untuk mewujudkan kedamaian bersama.
“Kita harus di tengah-tengah tidak ekstrim kanan atau tidak ekstrim kiri sehingga tidak ada radikalisme,”pesan Miftah.
Menurut Miftah, pesan cinta yang diajarkan agama telah menghadirkan cahaya bagi kehidupan karena cinta melahirkan kebersamaan, sehingga tidak dibenarkan seseorang antipati terhadap agama.
“Jika antipati terhadap agama, maka Negara akan menjadi buta,” lanjut Miftah.
Miftah mengajak umat Buddha sebagai anak bangsa harus terpanggil untuk membangun bangsa ini dengan membangun kebersamaan dilandasi rasa cinta, berbeda-beda suku, agama, dan ras tetapi sama-sama untuk mengisi pembangunan bangsa Indonesia.
“Senantiasa berharap semua bisa menjadi punggawa di masyarakat sehingga di masyarakat tumbuh kehidupan kedamaian,” pesan Miftah.
Hasta Arya Mangga merupakan ajaran mulia berunsur delapan. Dalam ajaran ini mengandung unsur sila (komoralan), samadhi (konsentrasi), dan panna (kebijaksanaan). Berikut pengelompokan unsur yang terkandung di dalamnya. Panna terdiri dari pengertian benar, pikiran benar. Sila terdiri dari ucapan benar, perbuatan benar, pencaharian benar. Dan samadhi terdiri dari daya upaya benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar.
Materi terkait Moderasi Beragama bagi Umat Buddha disampaikan oleh Sukitta Dewi, Wilis Rengganiasih, dan Bhante Dhitthisampanno Thera. Hadir dalam kegiatan tersebut Penyelenggara Buddha, Saring, dan 15 orang perwakilan umat Buddha di Kabupaten Magelang.(m4sk-fs/Sua)