081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Menilik Potensi Home Industri Tahu Sokoduwet Kota Pekalongan

KOTA PEKALONGAN – Belakangan ini jenis makanan tahu menjadi salah satu menu kuliner yang sering dikonsumsi masyarakat. Makanan berprotein tinggi terbuat dari kedelai itu sangat mudah dijumpai karena harganya yang relatif terjangkau. Di wilayah Kelurahan Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memiliki kampung tahu yang belum lama ini diresmikan oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid pada Jumat (3/3/2023). Di wilayah ini, sebanyak 40 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) menekuni industri tahu yang telah berjalan secara turun temurun. Tahu produk kampung tahu ini tak hanya terjual memenuhi kebutuhan pasar lokal, melainkan merambah pasar Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Pekalongan dan Batang serta sekitarnya. Salah seorang pelaku IKM tahu, Nur Hidayah mengungkapkan bahwa, di usaha yang dirintisnya beberapa tahun silam, setiap harinya bisa memproduksi 3,5 kwintal kedelai sebagai bahan baku industri tahu miliknya. Dimana, jam operasional produksi usaha tahunya dimulai pukul 06.00-18.00 WIB. “3,5 kwintal kedelai setiap harinya kami olah menjadi 52 kali proses masak untuk menjadi tahu mentah maupun sudah matang (digoreng),” ucap Hidayah, Senin siang (6/3/2023). Menurutnya, dirinya tidak menjual sendiri tahu ke pasar, tapi diambil para pedagang keliling atau pelanggan dan konsumen tetapnya ke sentra usaha tahu miliknya. Adapun konsumen atau pedagang yang membeli produk tahunya berasal dari wilayah Kesesi, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, wilayah Subah, Kabupaten Batang, dan Kota Pekalongan. Dengan telah diresmikannya Kampung Tahu Sokoduwet Kota Pekalongan ini, ia mengaku senang bahwa ada bentuk perhatian Pemerintah Kota Pekalongan terhadap pengembangan sentra kampung tahu asli Sokoduwet. “Rencananya akan dibuatkan gapura atau tanda Kampung Tahu Sokoduwet agar bisa lebih dikenal masyarakat luas. Harapan kami, para pelaku IKM tahu Sokoduwet bisa semakin sejahtera, usahanya semakin lancar, dan tahu asli Sokoduwet ini bisa banyak dikenal masyarakat luas untuk buah tangan atau oleh-oleh khas Kota Pekalongan bagi pelancong maupun turis lokal dan turis mancanegara ketika berkunjung ke Kota Pekalongan,” harapnya. Lanjut Hidayah menambahkan, untuk proses produksi tahu asli Sokoduwet ini sudah dijamin higienitas dan keamanannya dari mulai pemilahan bahan baku kedelai yang berkualitas, perendaman bahan baku selama 4 jam, penggilingan, perebusan, penyaringan, dan pemberian air bibit untuk produksi tahu, hingga pengemasannya. “Disini ada tahu yang masih mentah dan tahu yang sudah matang (digoreng). Harganya pun masih terjangkau mulai dari Rp200 per biji,” bebernya. Sementara itu, Lurah Sokoduwet, Mustofa Hadi membenarkan bahwa, saat ini ada 40 pelaku IKM tahu di Kelurahan Sokoduwet yang usahanya sudah berjalan sejak lama atau sekitar Tahun 2005. Awalnya jumlah pelaku IKM tahu ini mengalami pasang surut, namun saat ini terus didorong untuk memajukan usahanya. Adapun 40 pelaku IKM tahu tersebut tersebar di beberapa wilayah di eks Kelurahan Soko dan eks Kelurahan Duwet. “Usai diresmikan sebagai Kampung Tahu Sokoduwet, ke depan kami ingin membantu mengembangkan usaha pelaku IKM tersebut baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya,” ucap Mustofa. Mustofa menyebutkan, dari segi kuantitas sendiri diharapkan nantinya  jumlah pengrajin tahu bisa lebih meningkat dan kapasitas produksi tahunya juga bisa ditingkatkan. Sementara, dari segi kualitas, pihaknya mendorong supaya mutu produk tahu asli Sokoduwet ini bisa terjaga dan rasanya bisa lebih ditingkatkan untuk mengundang selera dan sesuai permintaan konsumen sehingga daya tarik konsumen semakin tinggi dan Kampung Tahu Sokoduwet bisa semakin dikenal masyarakat luas. “Karena tahu disini memiliki ciri khas tersendiri dari tekstur maupun cita rasanya. Awalnya memang saat ini masih tahu dijual mentah ataupun digoreng. Beberapa waktu lalu, sudah ada pelatihan dari istri Babinsa Kelurahan Sokoduwet untuk mengajarkan para IKM tahu untuk mengkreasikan menjadi stik dan nugget tahu dan olahan kreasi lainnya berbahan dasar tahu,” beber Mustofa. Lanjut Mustofa menjelaskan, pihaknya tengah berupaya agar para pelaku IKM tahu Sokoduwet ini bisa mengembangkan usaha tahunya menjadi olahan yang bervariatif dan memperluas pemasaran produksi tahunya. “Pelatihan pengolahan tahu ditingkatkan dibarengi dengan peningkatan pemasaran. Rencana pemasangan gapuro Kampung Tahu Sokoduwet dilakukan di Jalan Ampera yang lokasinya strategis dan dekat dengan exit tol Pekalongan sehingga akan lebih jelas terlihat dan dikenal oleh masyarakat.” pungkasnya. (Tim KP/Ant/bd).
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content