BLORA – Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Blora didukung oleh Kementerian Agama Blora melalui seksi PD Pontren kemaren (24/7) sukses menggelar acara Festival Hubbul Wathon melalui kegiatan Pekan Olahraga dan Seni antar Madrasah Diniyah (Porsadin Madin) di PP Al Hikmah Ngadipurwo Blora.
Acara tersebut berjalan meriah dengan diikuti oleh sekitar 435 peserta dari 16 kecamatan seKabupaten Blora antara lain Blora 29 orang, Ngawen 33 orang, banjarejo 30 orang, Kunduran 33 orang, Todanan 35 orang, Tunjungan 32 orang, Bogorejo 10 orang, Jepon 28 orang, Sambong 12 orang, Cepu 36 orang, Kedungtuban 15 orang, Kradenan 28 orang, Randublatung 28 orang, Jati 24 orang, Japah 28 orang, Jiken 34 orang.
Kepala kantor Kementerian Agama Blora, Nuril Anwar,SH,MH menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ajang seni dan kreatifitas bagi siswa siswi madin tersebut, dan berharap bisa digunakan sebagai ajang kompetisi untuk melatih mental juara dan prestasi lebih baik lagi bagi madin sekabupaten Blora agar bisa tampil optimal nanti pada even propinsi dan nasional.
Nuril menandaskan bahwa siswa siswi madrasah diniyah merupakan aset pembangunan bangsa dan daerah dalam membentuk generasi yang tafaquh fiddin (faham dalam agama) maupun membangun karakter anak yang bermoral Alquran sehingga sangat penting keberadaan madin bagi dunia pendidikan karena turut berkontribusi dalam mengajarkan mental positif untuk belajar dan memperdalam agama maupun membentuk karakter anak yang baik.
Untuk itu, Kemenag Blora akan berupaya untuk memberikan perhatian kepada madin berupa bantuan operasional bagi beberapa madin di 16 Kecamatan di Blora serta insentif guru madin yang diharapkan akan meningkatkan semangat madin untuk mendidik generasi anak yang berkualitas, begitu pula Pemkab pun turut berupaya memberikan perhatian bagi guru madin berupa insentif.
“mari kita tingkatkan kualitas siswa siswi madin dalam berkratifitas seperti ajang porsadin ini diharapkan akan tumbuh bibit juara sehingga Blora bisa tampil optimal dalam porasin propinsi maupu nasional”paparnya.
Sementara itu, Ketua FKDT Kabupaten Blora, Cuk Suwartono menyampaikan bahwa dengan Tema Melalui Porsadin, kita tingkatkan Semangat Cinta Tanah Air sebagai bagian dari Iman tersebut bertujuan untuk menumbuhkan santri yang berkualitas, sehat, terampil dan berbudaya, meningkatkan wawasan, pengetahuan,pengalaman, dan keahlian para santri khususnya dalam pengembangan keilmuan,tumbuhnya semangat santri untuk mengembangkan olahraga, seni dan budaya masyarakat, memberikan ruang aktualisasi dan apresiasi seni dan budaya komunitas diniyah dan meningkatkan silaturahim antar pemerintah, pengasuh, pengelola,ustads/ustadzah dan santri main se_Kabupaten Blora.
Cuk Suwartono juga menyampaika bahwa melalui Kegiatan ajang kompetisi seni dan keilmuan kitab, alquran, maupun olahraga, maka siswa madin akan menumbuhkan benih kecintaan kepada bangsa dan tanah air sehingga nanti akan berkontribusi bagi pembangunan daerah dan bangsa.
Adapun beberapa cabang lomba yang digelar menurutnya ada 13 cabang antara lain, lomba Qiraatul Kutub, hafalan juz Amma, Hafalan Nadzom AqidatulAwwam, Tilawatil Quran, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Indonesia, Kaligrafi, Cerdas Cermat Diniyah, Murotal Wa Imlak, Puisi Islam, Lari 100 m, Futsal, dan hadroh.
Dalam lomba tersebut, Siswa madin akan dinilai oleh juri yang berkompeten dari berbagai aspek baik kelancaran dan makhraj membaca Alquran, ketepatan mengartikan makna kitab, hafalan, kefasihan, kelancaran membaca nazom, tajwid, vokal ekspresi dan intonasi, adab, isi pidato,lagu maupun penampilan dari masing masing lomba sesuai kriteria masing masing.
Dalam kesempatan tersebut, FKDT Blora juga menyampaikan pernyataan sikap untuk menolak kebijakan Full day School yang menerapkan lima hari sekolah sesuai permendikbud nomer 23 tahun 2017 karena akan menghambat eksistensi madin bagi anak didik di sekolah formal karena anak akan banyak berada di sekolah umum sehingga akan berimbas pada eksistensi madin.
Sementara itu, Pengasuh Al Hikmah Ngadipurwo, Gus Habib Najib menyampaikan bahwa melalui Porsadin Al hikmah akan turut mendukung menyediakan berbagai fasilitas dan prasarana yang ada sehingga akan membantu kelancaran kegiatan dan nantinya akan tampil siswa madin yang benar benar berprestasi dan bermental juara.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Blora , Abdullah Aminudin yang menyampaikan bahwa di tengah perpecahan bangsa saat ini maka kegiatan Porsadin diharapkan menjadi perekat persatuan anak bangsa melalui kreatifitas keilmuan agama, kitab kuning, alquran, olahraga maupun seni budaya.
Untuk pemenang juara umum Kabupaten, pihaknya menjanjikan akan memberikan hadiah sebasar 25 juta rupiah untuk bantuan operasional madin sehingga bisa memicu santri madin untuk berprestasi lebih giat lagi pada tahun mendatang, begitu pula bagi madin yang berhasil menjuarai tingkat propinsi akan dibantu 50 juta.
Pihak DPRD saat ini sedang berupaya untuk menetapkan Perda tentang pendidikan madrasah diniyah dimana anak yang sekolah akan diwajibkan untuk bersekolah madin, namun apabila Pihak Dindikpora belum bisa memutuskan maka Kementerian Agama Blora bersedia untuk memfasilitasinya.
“kami telah menetapkan perda miras, pertanian dan lainnya dan untuk perda madin tengah kami upayakan agar madin lebih diperhatikan namun Kemenag nanti yang akan memfasilitasinya”paparya.
Beberapa tamu undangan turut hadir dalam pembukaan acara tersebut, yakni bupati melalui pjabat terkait, Forkopimda, kepala desa, camat dan unsur muspika lainnya, pengurus FKDT kecamatan seKabupten Blora, Official maupun Kepala Madrasah Diniyah yang berjumlah sekitar 847 orang dan acara dimulai dengan pelepasan pita balon yang disambut tepuk tangan peserta kafilah dari masing masing kecamatan.(ima/bd)