KOTA PEKALONGAN – Setelah 2 tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19, Kirab Ritual dan Budaya Imlek 2023 mendapat antusias luar biasa dari masyarakat Kota Pekalongan, berlangsung di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Po An Thian, Jl. Belimbing, Kota Pekalongan, Sabtu (4/2/2023). Hadir pada kegiatan ini, Wantimpres Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Walikota Pekalongan H.A Afzan Arslan Djunaid, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi, Dandim 0710 Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya, Ketua FKUB, KH Ahmad Marzuki, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya serta beberapa tamu undangan lainnya.
Serangkaian ritual, kirab pasukan pembawa Bendera Merah Putih dari Kodim 0710/Pekalongan, atraksi barongsai serta naga dari Sasana Naga Mas Pekalongan dan Sasana Teratai Emas Semarang dan Marching Band SMK SUPM Nusantara Batang menjadi pembuka acara sebelum kirab dilepas. 11 tandu yang terdiri dari sepuluh tandu Dewa & Dewi dan satu tandu pendupaan mengikuti kirab kali ini. Adapun rute rombongan kirab dimulai Klenteng Po An Thian Jl.Belimbing – Jl.Rambutan – Jl.Nanas – Jl.Jeruk- Jl.Salak -Jl.Manggis – Jl.Imam Bonjol – Jl.Pemuda – Jl.Hayam Wuruk – Jl.Hasanuddin – Jl.Salak – Jl.Belimbing.
Aaf sapaan walikota Pekalongan, bersyukur kegiatan pawai imlek tahun 2023 dapat berjalan dengan lancar. Menurutnya ini menjadi pawai kebangsaan dan merupakan potret asli kota Pekalongan dimana toleransi dalam beragama sangat terlihat jelas, hal inilah yang perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan.
Kata Aaf kekompakan ini tidak terlepas dari peran penting kementerian agama, FKUB kota Pekalongan juga Maulana Habib Luthfi bin Yahya dan semua tokoh masyarakat yang selalu mensupport dalam mewujudkan kerukunan umat beragama.
“Alhamdulillah semua berbaur, cuaca juga sangat mendukung, animo masyarakat luar biasa, ini yang dinamakan masyarakat kota Pekalongan mandiri, sejahtera, berbudaya dengan nilai religius, yang lebih penting adalah kesatuan dan persatuan dan benar-benar harus kita jaga dan pelihara untuk kota Pekalongan yang lebih baik.” katanya.
Sementara itu, dalam sambutannya Habib Luthfi mengajak masyarakat dan dukungan tokoh agama untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia salah satunya melalui nguri-uri budaya khususnya di kota Pekalongan.
Lebih lanjut, Ketua Yayasan Tridharma Klenteng Po An Thian Pekalongan, Heru Wibawanto Nugroho berharap kirab ini jadi simbol kebangkitan pasca Covid-19. Nantinya juga akan memberikan berkah untuk Kota Pekalongan agar terhindar dari segala macam bencana, menambah kemajuan pembangunan dan Indonesia yang akan memasuki tahun politik dapat menjadi tahun politik yang berbahagia, damai, dan tenteram. (TIM/ANT/bd).