081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

MI Maarif Pucang, Banjarnegara Adakan Pembelajaran Seni Budaya Melalui Hadroh

Banjarnegara- Tantangan Guru MI Ma’arif Pucang Kec. Bawang Kab. Banjarnegara pada masa pandemi Covid-19 yang serba digital adalah harus meningkatkan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi sehingga pembelajaran secara daring khususnya dalam menyampaikan materi pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya secara online akan lebih menyenangkan dan bisa terlaksana secara efektif, efisien.  

Untuk itu, MI Ma’arif Pucang Kec. Bawang Kab. Banjarnegara menyelenggarakan kegiatan pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya melalui kegiatan ekstrakurikuler Hadroh bagi guru dan perwakilan siswa yang dilaksanakan pada hari Rabu (24/2). Kegiatan ini di laksanakan di MI Ma’arif Pucang Kec. Bawang Kab. Banjarnegara. Dan diikuti 8 orang guru dan 1 perwakilan siswa. Dan rencana kegiatan tersebut akan di laksanakan secara rutin dua kali dalam sepekan setiap hari Selasa dan Sabtu.

Kegiatan dibuka oleh Sri Harliyati selaku Pengawas Madrasah Kec. Bawang, dalam sambutannya ia mengatakan bahwa guru itu harus kreatif. “Guru MI harus aktif, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran masa pandemi dengan  memanfaatkan alat dan media yang tersedia di Madrasah sehingga dalam melaksanakan pembelajaran daring tidak membosankan siswa,” terangnya.

Adapun materi pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya melalui kegiatan ekstrakurikuler Hardoh ini terdiri dari 4 materi yaitu pengenalan nama alat-alat, cara memainkan alat,  tekhnik membuyikan alat, latihan vokal.

Beliau juga menyatakan bahwa target dari kegiatan tersebut adalah semua guru MI dan perwakilan siswa MI Ma’arif Kec. Bawang Kab. Banjarnegara memiliki kompetensi memainkan Hadroh melalui pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya.

Hasyim Affandi selaku Kepala Madrasah sekaligus sebagai nara sumber/instruktur Hadroh mengatakan bahwa guru dan perwakilan siswa semangat dan antusias, walaupun dalam masa pandemi tidak menyurutkan niat untuk terus belajar nguri-uri budaya Islam agar jangan sampai tergerus oleh budaya asing”

Lebih lanjut ia menambahkan dengan bermodalkan semangat, rasa tanggung jawab dan amanah untuk mendidik siswa dalam kondisi apapun MI Ma’arif Pucang Kec. Bawang tetap berkreasi dan berinovasi. “Terlebih untuk syiar Madrasah supaya masyarakat lebih mengenal eksistensi Madrasah,” terangnya.

Hasil dari kegiatan  pembelajaran tersebut 80% peserta mampu menguasai semua materi dan  20% peserta baru menguasai 3 materi. (ak/rf)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content