MI Sullam Taufiq Hadiri Rapat Evaluasi PPL IAIN Pekalongan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – MI Sullam Taufiq Kajen mendelegasikan Cipto Leksono selaku guru pamong PPL PGMI IAIN Pekalongan untuk mengikuti rapat evaluasi praktik pengalaman lapangan (PPL) pada Senin, 1 November 2021 bertempat ruang rapat FTIK IAIN Pekalongan Kampus Rowolaku Kajen.

Sesuai dengan surat keputusan Rektor IAIN Pekalongan nomor 1115 tahun 2021 tentang pengangkatan pembimbing, penanggung jawab dan guru pamong tempat praktik mengajar terdapat 15 Madrasah Ibtidaiyah dan 1 Sekolah Dasar Islam yang menjadi lokus praktik mengajar semester gasal tahun akademik 2021/2022 dengan jumlah mahasiswa 161 orang.

Rapat evaluasi dipimpin oleh Juwita Rini, M.Pd dari Prodi PGMI IAIN Pekalongan dihadiri kepala madrasah atau guru pamong dari 16 madrasah/sekolah tempat praktik.

Beberapa catatan hasil evaluasi kepala madrasah/guru pamong terhadap pelaksanaan PPL semester ini antara lain : 1. Pelaksanaan praktik mengajar pada masa pandemi menyebabkan model PPL tidak seragam. Ada yang full daring, ada yang kombinasi daring luring dan ada yang full luring. Hal ini menjadikan kecemburuan di antara mahasiswa praktikkan karena kewajiban dan tanggung jawab mahasiswa praktikan menjadi berbeda-beda; 2. Tidak sedikit mahasiswa yang masih menemui kesulitan dalam membuat perencanaan pembelajaran baik luring maupun daring; 3. Ditemukan juga beberapa mahasiswa yang kemampuan baca tulis Al-Qur’annya masih lemah’ 4. Ditemukan juga beberapa mahasiswa yang kurang greget dan kurang bersemangat dalam mempersiapkan diri mengikuti PPL sehingga berjalan kurang maksimal.

Juwita menyampaikan terima kasih atas beberapa catatan evaluasi tersebut, beliau memberikan tanggapan sebagai berikut : 1. Terkait masa pandemi memang dari IAIN Pekalongan memberikan keleluasaan kepada madrasah untuk memanaje pelaksanaan PPL dengan menyesuaikan kondisi madrasah masing-masing; 2. Kelemahan mahasiswa dalam perencanaan pembelajaran baik daring maupun luring bisa jadi karena mereka mengikuti perkuliahan secara full daring sehingga berimbas pada kompetensi yang tidak maksimal diperoleh. Terkait hal ini akan menjadi bahan evaluasi IAIN; 3. Terkait lemahnya kemampuan BTA mahasiswa dari IAIN sudah mengusahakan beberapa hal seperti adanya Badan Ujian Tilawah dan ujian BTQ sehingga mahasiswa mengantongi syahadah BTQ; 4. Terkait kurang antusiasme mahasiswa dalam PPL menjadi PR dari IAIN untuk memotivasi mahasiswa. IAIN akan mencoba menggelar audiensi dengan mahasiswa.

Sementara itu Cipto Leksono menyampaikan, “PPL di MI Sullam Taufiq Kajen secara keseluruhan berlangsung dengan baik. Tugas mengajar juga dapat dilaksanakan sesuai target dan mahasiswa juga terlibat dengan intens dalam setiap program kegiatan madrasah.” ujarnya. (Msa/Ant/bd).