Semarang, MI Taufiqiyah Tembalang menjadi tuan rumah kegiatan halal bihalal yang diadakan oleh KKM MI Kota Semarang. Hadir dalam kegiatan tersebut bapak kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Bapak Kasi Dikmad, Bapak/ibu Pengawas MI serta seluruh kepala MI di wilayah lingkungan kementerian agama (11/5/2022)
Siti Aropah AR, selaku kepala MI Taufiqyah mengungkapkan, Kegiatan halal bihalal dilaksanakan di Masjid Nurul Iman yang berlokasi di Gedung 1 MI Taufiqiyah. Walaupun pelaksanaannya diundur siang hari, namun tidak mengurangi semangat kepala Madrasah dan tamu undangan untuk menghadiri undangan dari panitia.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya halbih dengan kesederhanaan namun tidak mengurangi makna dan esensi dari halbih tersebut, tandasnya
Mohon maaf lahir batin disampaikan apabila masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam memberikan penghormatan kepada tamu undangan, kegiatan tersebut diharapkan bisa terus dilaksanakan secara bergilir untuk menjalin tali silaturahmi di KKM 01 dan KKM 02, ujarnya
Senada dengan ketua panitia halbih Mudlofar, menyampaikan tujuan kegiatan tersebut dilaksanakan di Madrasah adalah sebagai media menyampaikan syiar islam melalui dunia pendidikan serta memperkenalkan keberadaan secara mendalam kiprah madrasah kepada masyarakat sekitar.
Sebelum dimulai acara dibuka dengan Sambutan sholawatan dari group rebana hadroh Nurul Iman Semarang mengawali acara di buka oleh Nurul Qomariyah (Kepala MI Darul Ulum Ngaliyan) dan dilanjutakan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars MI oleh Mei Ilmayani (kepala kebonharjo) dilanjutkan pembinaan oleh Bapak Kankemenag kota Semarang dilanjutkan Mauidhoh oleh Bapak Kasi Dikmad,
Dalam sambutan sekaligus pembinaannya, Mukhlis Abdillah kankemenag Kota Semarang sangat mengapresiasi. Kegiatan halal bihalal seperti ini harus disambut dengan gegap gempita dimana setelah 2 tahun lamanya selama masa pandemik kita kehilangan moment tersebut.
MI Di kota semarang melalui wadah KKM 01 maupun KKM 02 diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang luar biasa terhadap pendidikan di masyarakat sehingga madrasah tidak lagi menjadi scond line / pilihan kedua,: lanjut mukhlis
Momentum Halal bihalal merupakan tradisi yang hanya ada di Indonesia sebagai sarana saling memaafkan, sehingga kita harus berusaha menjaga suasana fitrah dalam diri kita masing2 dengan hati-hati dan waspada, imbuhnya
Diakhir acara pengawas MI di Wilayah Tembalang, Amhal Kaefahmi menambahkan bahwa kegiatan halal bihalal ini menjadi momentum kebangkitan madrasah kita Bersama, sehingga madrasah tetap ada dalam hati dan pilihan masyarakat. Masyarakat mulai merasakan pentingnya pendidikan agama yang diajarkan di Madrasah sebagai bekal yang harus dimiliki oleh siswa.
Dalam momentum ini, kita harus dapat menyelami makna fitri yang ada 3 hal : setelah fitri kita harus tetap ada makna takbir di hati kita sehingga prilaku dan sikap kita kehidupan dan sikap kita tetap mencerminkan keindahan, hal yang baik dan bersih.
Apabila hal tersebut ada dalam pribadi kita, maka pembelajaran juga akan bisa mencerminkan 3 hal tersebut, seperti kita pada kertas putih, lembaran baru yang diisi dengan nilai- nilai tauhid, ujarnya.(Arofah/Sukirman/bd)