Banjarnegara – Guru dan karyawan MTs N 2 Banjarnegara memiliki kesadaran yang tinggi untuk vaksin booster dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.
Sejak dicanangkannya vaksin booster oleh pemerintah guru dan karyawan wajib mendapat suntikan ketiga. Semua guru dan karyawan siap disuntik vaksin.
Program vaksin booster salah satu program kelanjutan dari vaksin primer yang telah diberikan sebelumnya.
Tujuan dari vaksin booster adalah upaya mengembalikan imunitas dan proteksi klinis yang menurun dipopulasi yang ditemukan berdasarkan hasil sero survey.
Suksesnya program vaksin ini membuat MTs N 2 Banjarnegara mendapat predikat terbaik karena dalam waktu singkat semua sudah melaksanakannya.
“Kami selalu menginformasikan apabila ada vaksin booster yang dilaksanakan di puskesmas terdekat,” jelas Siswo Purnomo selaku humas MTs N 2 Banjarnegara pada Senin, (18/4)
Siswo mengatakan bahwa antusiasme guru untuk vaksin booster sangat tinggi. Terbukti di dua tempat puskesmas terdekat yakni Puskesmas 2 Banjarnegara dan Puskesmas Madukara semua guru dan karyawan langsung mau untuk divaksin.
“Saya mau divaksin karena untuk kesehatan. Yang jelas kami selalu bersinggungan dengan para siswa yang kami tidak tahu apakah dia datang dalam keadaan sehat atau tidak. Jadi memang untuk jaga- jaga,” ungkap Nirmala guru Bahasa Arab saat ditemui di ruang guru.
Sejumlah kurang lebih 70 guru dan karyawan sudah hampir 95 persen sudah semua vaksin booster. Yang belum memang ada alasan tertentu misalnya kondisi hamil, atau penyakit yang sudah diidap sejak lama dan perlu penanganan khusus.
Ratna Ayu selaku kepala madrasah juga tak bosan menghimbau kepada guru dan karyawan untuk segera vaksin karena salah satu syarat tatap muka pembelajaran. Di samping itu penjagaan kondisi kesehatan bagi guru. Guru garda terdepan memberi pelayanan kepada siswa harus sehat dan terlindungi.
“Guru juga harus melindungi dirinya dari serangan virus dengan adanya vaksin booster. Semoga sehat semua Bapak dan Ibu guru jadi bisa memberi pelayanan yang prima,” jelasnya mengakhiri perbincangan. (dw/ak/rf)