Karanganyar – Kebutuhan akan data pendidikan Islam yang lengkap dan akurat membuat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian agama RI terus berupaya mensosialisasikan sistem pendataan EMIS (Education Management Information System) pada tingkat pusat hingga daerah. Data tersebut nantinya diperlukan sebagai alat pendukung untuk memperjuangkan anggaran program pendidikan Islam. Ujung tombak dalam pendataan pendidikan Islam di Kementerian Agama tidak lain adalah operator Emis yang ada di tingkat Kemenag Kabupaten/Kota.
Hal ini ditegaskan oleh Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Provinsi Jawa Tengah, Drs. H. Jamun, M.Pd.I. dalam acara Sosialisasi Penguatan Tenaga Pengolah Data Pendidikan di Panti Aisyiah, 9/10/2014. Menurutnya, update data EMIS yang dinamis memerlukan pengelola yang handal dan mau terus belajar pada perubahan yang ada, sehingga diperlukan pengelola yang tetap dan tidak berubah.
“Bahkan bila perlu, pengelola EMIS ini diberi SK seumur hidup yang hanya diganti apabila meninggal dunia atau berpindah tempat tugasnya”, tegasnya.
Harapan Kementerian Agama menjadi sebuah institusi yang diaggap baik oleh masyarakat dan instansi lain berawal dari data EMIS, dimana nantinya data ini digunakan untuk membuat perencanaan dan program kerja.
“Mimpi besar Kementerian Agama yang tertuang dalam Visi-nya dapat terwujud melalui data yang baik, karena keberhasilan program kerja didukung oleh perencanaan yang bagus, dan perencanaan yang bagus berawal dari data yang lengkap dan akurat”, lanjutnya.
Terakhir, beliau memperlihatkan tingkat partisipasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dalam memperbaharui/update data EMIS, dimana Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar tidak termasuk dalam 10 besar kantor yang malas meng-update data EMIS-nya, melainkan berada dalam 10 besar kantor yang rajin meng-update data EMIS-nya. (Hadi)