SUKOHARJO – Kurikulum 2013 telah diterapkan pada pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Sukoharjo pada Tahun Pelajaran 2018/2019 tak terkecuali pada tingkat kelas 5. Seluruh proses pembelajaran, penilaian, dan pelaporan hasil belajar sudah mengacu pada Kurikulum terbaru tersebut.
Kurikulum yang menekankan pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi dilaksanakan dengan melibatkan seluruh warga masyarakat termasuk stake holder dan orang tua murid. Berkenaan dengan hal itu MIN 2 Sukoharjo mengundang orang tua murid kelas 5 dalam rangka sosialisasi kurikulum 2013 dan pembentukan paguyuban orang tua pada Sabtu (22/9/2018).
Kegiatan dilaksanakan di Mushola Al Furqon MIN 2 Sukoharjo Kampus 2 untuk memudahkan orang tua murid yang sekaligus akan menjemput putra-putrinya. Dipilihnya hari sabtu dengan dasar tidak sedikit orang tua murid yang hanya bisa meluangkan waktu di hari sabtu sehingga nampak begitu banyak orang tua yang hadir pada acara tersebut.
Kepala MIN 2 Sukoharjo, Danuri mengaku senang dengan bangga orang tua murid untuk hadir. Menurutnya dengan banyaknya yang menghadiri acara tersebut maka semakin peduli orang tua atau wali murid untuk bersama-sama turut memikirkan pendidikan putra putrinya. “Sekarang ini tidak sedikit orang tua yang acuh terhadap pendidikan anaknya. Mereka menyerahkan seluruh pendidikan anaknya kepada madrasah, yang penting anaknya sekolah,” ujar Danuri di awal sambutannya.
Kurikulum 2013 yang diterapkan di MIN 2 Sukoharjo tidak akan berjalan maksimal jika hanya diserahkan kepada madrasah saja. Mantan Kepala MIN 1 Sukoharjo tersebut menambahkan bahwa ilmu yang diperoleh di madrasah belum maksimal jika tidak dilakukan pendampingan untuk pembelajaran di rumah. “Harus ada tindak lanjut pendidikan di rumah sehingga anak bisa mencapai tujuan pendidikan yang telah direncanakan,” tandas Danuri.
Lebih lanjut Danuri menegaskan bahwa diundangnya orang tua murid ke madrasah tidak untuk dimintai sumbangan uang akan tetapi dijelaskan tentang perubahan kurikulum 2013 terbaru dan akan dibentuknya paguyuban orang tua yang diajak untuk menunjang implementasi kurikulum terbaru sehingga output yang dihasilkan lebih optimal.
“Dengan adanya paguyuban orang tua murid dan guru maka kerjasama untuk inovasi pembelajaran akan lebih terarah dan maksimal. Orang tua murid melalui paguyuban dapat menawarkan ide gagasan khususnya pembelajaran di luar kelas dan pada akhirnya bias disepakati untuk melaksanakannya,” papar orang nomor satu di MIN 2 Sukoharjo tersebut.
Pada akhir acara telah terbentuk paguyuban orang tua setiap kelas dengan susunan pengurus di kelas masing-masing dan pengurus keseluruhan kelas 5. Pengurus paguyuban orang tua murid akan melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas rencana pengembangan pembelajaran sesuai tema yang dipelajari murid saat itu.(Prydjp/bd)