Banjarnegara – Musibah selalu datang bersama berkah. Begitulah kaidah dan keyakinan jajaran Madrasah Ibtidaiyyah Al Islam, Karangjati, Susukan, Banjarnegara. Makanya, meski dalam suasana pandemi, suasana dan proses belajar mengajar tetap berjalan maksimal. Termasuk 'berkah' pandemi adalah model belajar daring.
“Sekarang, belajar secara online sudah menjadi budaya baru. Dan alhamdulillah dengan segala keterbatasan, siswa dan wali siswa bisa menyesuaikan,” disampaikan Kepala MI Al Islam Karangjati, Nur Azis, Kamis ini (14/1)
Inti dari pembelajaran adalah perubahan pengetahuan dan sikap. Makanya, siswa MI Al Islam didorong untuk aktif dan produktif selama pandemi. Salah satunya, dengan merekam setiap aktifitas belajar di rumah. Yang lebih dipentingkan lagi adalah belajar amaliah ibadah harian.
“Shalat, membaca Al Qur'an dan praktik ibadah lainnya. Ini kita dorong terus, agar meskipun tidak masuk ke kelas, kebiasaan baik anak-anak tetap berajalan. Diawasi dibantu orang tua dan wali kelas,” katanya.
Sehingga secara prinsip, tidak ada perubahan belajar siswa. Hanya ada perubahan di caranya saja yang daring.
“Semoga, wali murid semakin paham dan merasakan bedanya anak belajardi MI Al Islam, khususnya ibadah hariannya kebiasaan baiknya,” harap Azis.
Guru menggunakan beragam paltform medsos dan percakapan instan. Diantara yang populer adalah whatsapp. Bisa melalui video call untuk pengawasan langsung. Atau berkirim materi audio baik dari guru ataupun dari murid.
“Beberapa video murid ngaji dan belajar kita upload juga di facebook dan instagram resmi Madrasah. Sehingga semua terpantau, bisa diakses,” masih kata Azis.
Semua itu, sambungnya, sesuai dengan visi MI Al ISLAM KARANGJATI. Yakni Santun, Unggul Prestasi, Rajin Ibadah, Akhlakul Karimah.
“Ragam terobosan strategi pendidikan harus dilakukan, dalam upaya menerjemahkan madarasah hebat. Juga, implementasi 'lebih baik madrasah, madrasah lebih baik dalam aksi nyata,” katanya. (AA/Mnh/rf)