Banjarnegara – Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan salah satu langkah pemerintah dalam menumbuhkan minat baca. Gerakan Literasi Sekolah merupakan kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah. Gerakan Literasi Sekolah ini bertujuan untuk membangun karakter siswa agar lingkungan sekolah menjadi lingkungan pembelajaran sepanjang hayat dengan membudayakan membaca atau berliterasi. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan agar dapat merubah hidup ke arah yang lebih baik.
Sejalan dengan langkah pemerintah, MTs Negeri 1 Banjarnegara menjadikan literasi sebagai sarana bagi siswa dalam mengenal dan memahami ilmu yang didapatkan di madrasah yang bermanfaat untuk meningkatkan nilai mata pelajaran dan meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir. Melalui membaca, siswa dapat menyerap pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupannya.
Upaya demi upaya membudayakan prestasi Literasi agar terus berdetak adalah dengan mengikuti berbagai event kompetisi dan salah satunya adalah berpartisipasi dalam Festival Literasi Nasional 2022 yang menghasilkan 1 kejuaraan yaitu Juara 2 Kategori Cerpen Siswa.
Berhasilnya Madtsansa dalam gerakan sekolah menulis bersama yang diselenggarakan oleh Nyalanesia ini mentasbihkan MTs Negeri 1 Banjarnegara masuk dalam 50 Nominator Sekolah Berprestasi Di Bidang Literasi Tingkat Nasional.
Predikat ini tentunya disambut dengan suka cita seluruh warga Madtsansa seperti yang disampaikan oleh Eko Widodo selaku kepala madrasah pada Selasa (17/5).
“Puji syukur kehadirat Allah Swt., semoga keberkahan selalu menaungi perjuangan para pejuang prestasi Madtsansa. Predikat ini akan terus menyemangati kita bahwa tidak semua madrasah dan sekolah berkesempatan mendapatkannya. Oleh karena itu, mari tunjukkan pada dunia bahwa Madtsansa sangat peduli dengan literasi,” ujar Eko Widodo mantap.
Sementara menurut Sarno, guru koordinator kelas unggulan menulis menyampaikan antusiasnya bahwa literasi akan menjadi budaya dan kebanggaan madtsansa.
“Saya yakin literasi yang baik dapat mengasah kemampuan untuk menjadi berpikir secara kritis, kreatif, inovatif serta menumbuhkan budi pekerti siswa. Keterampilan berliterasi juga dapat mendorong siswa untuk bisa memahami informasi secara reflektif, analitis dan krisis. Oleh karena itu, bagi generasi muda harus sudah mulai menerapkan budaya membaca atau literasi sejak dini,” ungkap guru Bahasa Indonesia senior madtsansa ini. (lin/ak/rf)