MTs Negeri 2 Banjarnegara Didaulat Jadi Madrasah Uji Coba PTM

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Standar operasional standar (SOP) pencegahan dan penanganan Covid-19 menjadi acuan utama madrasah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), sebagaimana yang dilakukan team gugus covid kecamatan Banjarnegara saat verifikasi uji coba pembelajaran tatap muka di MTs Negeri 2 Banjarnegar, Kamis (1/4).

Verifikasi uji coba PTM dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Suryo Agus Suripto,  Kepala Madrasah Ratna Ayu Kartika Wulan, Team kecamatan Banjarnegara, Team Puskesmas, Koramil dan sebagian besar guru dan pegawai madrasah.

Kepala Madrasah, Ratna Ayu Kartika Wulan mengatakan bahwa MTs Negeri 2 Banjarnegara sebetulnya pernah diverifikasi dan visitasi pada bulan september 2020, namun dengan berjalannya waktu Kalibenda termasuk zona merah maka kemudian seluruh kegiatan kemadarsahan diberlakuakan lewat daring dengan sistem 50% kehadiran WFO.

“Sesuai intruksi terbaru dari Kemenag Kanwil Jawa Tengah agar melaksanakan pembaharusan, maka hari ini amanah tersebut dilaksanakan, karena di Banjarnegara hanya ada dua Madrasah yang ditunjuk langsung oleh Kanwil untuk menjadi madrasah Uji Coba Pembelajaran Tatp Muka (PTM) yaitu MTs N 2 dan MAN 2 Banjarnegara”,  jelasnya.

Masih menurut Ratna, sehari sebelum pelaksanaan verifikasi madrasah mengundang sejumlah 96 wali murid untuk dimintai kesediaan putera-puterinya yang akan dijadikan sampel uji coba PTM. Hampir semua wali murid menyetujui kegiatan PTM, hanya ada satu wali murid yang tidak sepakat dengan alasan kesulitan kendaran yang tiap hari harus antar jemput berangkat dan pulang anaknya.

Kepala Kankemenag, Suryo Agus Suripto dalam kata sambutannya menyampaikan, bahwa covid-19 telah menjungkir balikkan kehidupan terutama di dunia pendidikan. Anak-anak yang dulu sebelum ada covid tidak boleh sekolah jika bawa HP, sekarang boleh sekolah jika membawa HP.

 “Banyak tokoh mengkhawatirkan terjadinya fenomena generasi yang hilang (lost generation) akibat terabaikannya pendidikan anak-anak selama era pandemi. Padahal, pemerintah sudah memproyeksikan program menyongsong generasi emas 2045,”ungkapnya.

Peta jalan menuju terwujudnya generasi emas di usia produktif yang berkarakter, berkompeten, dan berliterasi tinggi berlimpah, namun impian itu terancam gagal, seiring terjadinya pandemi covid-19 yang sudah berlangsung hampir setahun, sepertinya bodi sudah seperti anak SMP tapi daya nalar masih SD, imbuhnya.
Dwi selaku Camat Banjarnegara menyampaiakn, guru dalam dunia pendidikan mempunya peran sentral dalam tumbuh kembang anak, ia masih ingat bagaimana akibat perang dunia II ketika hampir seluruh infrastruktur hancur tapi masih bersyukur karena masih memiliki guru-guru yang masih hidup, karena mereka yang akan membawa generasi ke depan.

“Maka perkuat karakter guru jangan sampai peribahasa guru kencing berdiri murid kencing berlari, kuatkan mental, fisik bapak ibu karena di pundak guru ada harapan masa depan generasi,” pungkasnya.

Acara Uji coba PTM diakhiri dengan meninjau langsung lokasi ketersediaan sarana-prasarana KBM, administrasi protokoler kesehatan dan masuk-masukan yang perlu disempurnakan. Alhamdulillah semua protokoler  terpenuhi dan MTs Negeri 2 Banjarnegara dinyatakan layak untuk melaksanakan PTM. (Reff/Nafis/mnh/rf)