Cilacap – Seni tari sebagai salah satu kearifan lokal merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Nilai seni yang ditampilkan melalui gerakan yang lemah lembut mencerminkan kearifan budaya dan jati diri bangsa. Pesan moral yang disampaikan bertujuan untuk membentuk generasi yang karakter.
Hal ini sangat sesuai dengan tujuan pendidikan madrasah, yakni mewujudkan generasi yang berakhlakul karimah. Sehingga melalui seni tari diharapkan generasi sekarang tidak melupakan budaya bangsa. Yakni bangsa yang memiliki karakter lemah lembut dalam seluruh aspek kehidupan.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala MTsN 2 Cilacap, Urip Masduki, Sabtu (17/3) pada Pembukaan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) MTs tingkat Kabupaten Cilacap.
Menurutnya, perpaduan agama dan budaya sebagai salah satu unsur pendukung sangat penting. Dalam kajian ilmu fiqh, bahwa salah satu hukum yang menjadi sumber adalah ‘urf atau adat istiadat. Bagian tersebut menuntut pengelola pendidikan madrasah mampu mengemas dengan rapih. Melalui seni, generasi muda diharapkan tertarik untuk kemudian dapat merekam pesan moral yang disampaikan.
“Sudah seyogyanya kalangan pendidik sadar akan menurunnya kualitas moral bangsa. Sehingga pemerintah meluncurkan program pendidikan karakter. Untuk menyukseskan program tersebut membutuhkan teknik, pendekatan maupun metode tersendiri. Di sini guru harus cerdas dan jeli membaca lingkungan sekitar untuk merumuskan formula terbaik. Sehingga hasilnya dapat sesuai dengan harapan masyarakat. Dengan demikian publik akan semakin percaya kepada madrasah,”Katanya.
Sementara itu, Indriati selaku guru pembimbing mengaku bahwa tidak mudah mengajak siswa berlatih seni tradisional. Memerlukan kearifan agar siswa tertarik dan mengerti akan nilai seni budaya bangsa. Melalui berbagai pendekatan, dia akhirnya mampu menjaring beberapa siswa yang berbakat. Sebagai apresiasi dan sekaligus meningkatkan semangat, para siswa diberi kesempatan tampil di berbagai even termasuk AKSIOMA.(On/bd),