Banjarnegara – MTs Negeri 4 Banjarnegara yang diwakili oleh Kepala Madrasah dan Wakil Kepala Bidang Kurikulum kemarin Rabu, (25/5) pukul 07.30 WIB mengikuti Sosialisasi Kurikulum Merdeka di MTsN 2 Banjarnegara. Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan oleh Forum Komunikasi K3M Kabupaten Banjarnegara.
Menurut Wakil Kepala Bidang Kurikulum MTs Negeri 4 Banjarnegara, Chuzaemah, dalam kegiatan sosialisasi tersebut disampaikan tentang seluk beluk Kurikulum Merdeka dan tentang proses implementasinya nanti di madrasah-madrasah.
“Kurikulum ini tidak serta merta diterapkan di madrasah, namun melalui proses yang panjang, melalui semacam pilot project untuk madrasah-madrasah tertentu yang mau menerapkan kurikulum ini. Adapun sasaran madrasah pilot project adalah madrasah-madrasah menengah dan kecil, bukan madrasah besar atau ternama. Pilot project tidak menunjuk madrasah melainkan madrasah sendiri yang mendaftarkan diri untuk mengikutinya,” jelas Chuzaemah menyampaikan hasil sosialisasinya.
Kegiatan Sosialisasi KMA Nomor 347 Tahun 2022 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah yang diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari 40 peserta kepala MTs negeri dan swasta se-Kabupaten Banjarnegara serta 40 peserta wakil kepala madrasah bidang kurikulum, menghadirkan narasumber Muhammad Siswanto, Kepala MAN 4 Kebumen, sekaligus Tim Pengembang Kurikulum Kementerian Agama RI. Hadir juga dalam acara tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, H. Karsono, Pengawas MTs, MA dan jajaran pengurus K3M MTs.
“Bapak Karsono berpesan, seorang pendidik harus mengikuti perkembangan kurikulum. Bersifat dinamis dan membuka diri serta mencitrakan madrasah secara positif, agar madrasah mendapat kepercayaan dari masyarakat,” ujar Chuzaemah mengulang pesan Kakankemenag dalam sambutannya saat di hadapan peserta.
“ Alhamdulillah kemarin acara selesai sekitar pukul 14.30-an. Narasumber sangat mumpuni dan dalam menyampaikan materi sangat gamblang, mudah diikuti, sehingga tidak membosankan. Intinya narasumber menyampaikan bahwa, implementasi kurikulum ini tetap melalui tahapan-tahapan, ada uji coba, tidak serta merta diterapkan begitu saja. Nantinya juga ada pembekalan-pembekalan bagi madrasah yang akan mengimplementasikan kurikulum tersebut,” jelas Chuzaemah dalam keterangannya. (Khm/ak/rf)