Musta’in Ahmad: PR Kita Bersama adalah Merawat keberagamaan dan keberagaman

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Indonesia sekarang ini punya dua PR, yaitu keberagamaan dan keberagaman, yang pertama adalah menjaga kerukunan antar umat beragama dan yang kedua adalah menjaga keberagaman baik suku, ras dan budaya. Demikianlah yang disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, H Mustain Ahmad pada acara seminar nasional penguatan moderasi beragama dan tahun toleransi serta peresmian gedung dan peluncuran dua buku karya kelas menulis MTs N 1 Banjarnegara, Selasa, (25/10)

Hadir dalam kesempatan ini, Staf khusus Menteri Agama bidang media dan komunikasi publik, H. Wibowo Prasetyo, turut hadir pula dalam kegiatan ini, Pj Bupati Banjarnegara, Kepala Arpusda kabupaten Banjarnegara serta 850 peserta dari berbagai unsur seperti Kepala KUA, Penyuluh Agama, Guru madrasah serta berbagai ormas keagamaan. Adapun acara ini bertempat di MTs N 1 Banjarnegara

Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Banjarnegara, H. Karsono dalam kesempatan kali ini menyampaikan bahwa Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara itu satu komando mengikuti kebijakan Kementerian Agama Pusat

“kami telah melaksanakan internalisasi moderasi beragama dan penandatanganan pakta Integritas di semua satker, kecamatan, bahkan sampai tingkat madrasah dan RA, ini adalah bukti kami satu komando” ucapnya

“RA itu kan anaknya masih kecil-kecil, tahu apa? namun ini merupakan edukasi toleransi dan moderasi sejak dini,” tambahnya

Sementara itu, dalam kesempatan ini, Mustain Ahmad mengajak kepada seluruh ASN untuk mengampanyekan moderasi beragama.

“Berapa banyak pengkhotbah yang pandai berceramah, namun jarang sekali mengampanyekan moderasi beragama, mengampanyekan Islam Wasatiyah. Oleh karenanya kami meminta ASN Kementerian agama untuk menjadi garda terdepan dalam mengampanyekan moderasi beragama,” jelasnya

Sejak zaman dahulu, Indonesia ini telah moderat, dari zaman walisongo dan dari zaman kerajaan, Rakyat Indonesia sudah moderat dan toleran. Tantangan kita sekarang ini jelas, yaitu merawat serta menguatkan toleransi di tengah-tengah masyarakat

“Saya ini terkadang heran, orang Afganistan belajar ke Indonesia tentang toleransi dan kerukunan, anehnya orang Indonesia malah belajar perang ke Afganistan,” jelasnya

Terakhir, Mustain berpesan kepada ASN bahwa moderasi beragama itu anti kekerasan dan menghindari perilaku-perilaku menyimpang serta penerimaan terhadap kearifan budaya.

“jaga toleransi untuk kerukunan Indonesia,” pungkasnya (ak/bd)