NGOPI Kemenag Kabupaten Magelang, Pentingnya Uswah Khazanah Bagi Pendidik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Kantor Kementeian Agama Kabupataten Magelang selenggarakan NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) pada Kamis, (25/08/2022) di Hotel Atria Magelang. Dalam kegiatan tersebut hadir Anggota DPR RI K.H Muslich Zaenal Abidin, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Magelang K.H Achmad Izzudin LC, MSI, Ketua PDM Kabupaten Magelang Drs. H Jamari dan Imam Buchori, S.Ag, MSI Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Propinsi Jawa Tengah.

Kegiatan Ngopi bareng diikuti oleh 78 peserta yang terdiri dari para kasi dan penyelenggara pada Kemenag Kabupaten Magelang, JFU dan JFT KanKemenag Kabupaten Magelang, Pengurus IGRA, KKM MI, MGMP MTs, MA, Ketua KKG/MGMP SD, SMP, SMA, SMK Kabupaten Magelang, Pengurus Pondok Pesantren dan Masyarakat, penyelenggara pendidikan Islam formal maupun informal Kabupaten Magelang.

Ngopi diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan kualitas pendidikan Islam sehingga dapat menciptakan generasi penerus yang madani. Dalam pembukaan Ngopi Kemenag Kabupaten Magelang Imam Buchori menyampaikan pesan yang terkait dengan program nasional yang bisa diimplementasikan pada pendidikan agama Islam yaitu, Moderasi Beragama dan Transformasi Digital.

Ngobrol kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi kemajuan dunia pendidikan Islam. Ahmad Izzudin menyampaikan materi tentang Pengembangan Pendidikan Islam Model Pesantren sedangkan Jumari menyampaikan tentang Pengembangan Pendidikan Islam pada Sekolah.

Dalam kesempatan yang sama, Muslih menyampaikan kesiapannya untuk menyampaikan aspirasi dan memajukan pendidikan Islam yang merupakan program kerjanya. Beliau juga menanggapi permasalahan pengembangan pendidikan Islam, diantara yang menjadi PR adalah pembentulan karakter. “Dalam karakter pendidikan Islam, Imtaq nomor wahid,” ungkap Muslih.

Sedangkan Gus Izzudin menyampaikan terkait dengan bagaimana guru memiliki akhlak atau moral yang baik, tidak hanya berfungsi mengajarkan materi dan mengejar ketertiban administrasi pendidikan, tetapi bagaimana guru memberikan tauladan dan do’a. Peningkatan kualitas guru harus dimulai dari pembentukan karakter guru sehingga mampu mencetak generasi penerus yang berkarakter. “Pendidikan Islam harus berfokus untuk mencetak guru yang bisa menjadi uswah dan harus bisa merubah ilmu menjadi amaliah,” ungkap Gus Izzudin.

Tugas guru agama Islam membentuk akhlak mulia, sehingga menjadi guru membutuhkan kesungguhan, keseriusan dan ketulusan ketika mengajar. “Guru harus bisa menjaga kecerdasan dan akhlak mulia,”ungkap Jamari. Dalam kesempatan tersebut Jamari menjelaskan tentang sebaik-baik guru diantaranya guru yang bagus akhlak dan amaliyahnya, seimbang dunia akhirat, tidak menjadi beban bagi orang lain, paling baik kepada keluarganya, paling baik dalam membayar hutang, belajar dan mengajarkan al-Qur’an, pandai menjaga lisannya, serta bermanfaat lebih bagi umat, bangsa dan kemanusiaan,

Usai Ngopi sesi pertama dilanjutkan Ngobrol bareng pendidikan Islam sesi kedua  bersama Kasi Penmad Drs. Hedi Riyanto,M.Pd.I,  Kasi Pontren Taufik Husen Ansori, S.H, MSI, dan Kasi Pais Fauzi Nurhadi, S.Ag, M.Pd.(FS/Sua)