Blora – Guru adalah unsur terpenting dalam madrasah, oleh karena itu guru madrasah harus memiliki kesiapan mental dalam mengelola pendidikan madrasah,dimana dalam implementasi Kurikulum 2013 guru dituntut tidak hanya mengajar tetapi juga harus mendidik, mengembangkan karakter peserta didik, dan guru harus menjadi teladan bagi anak didiknya.
Demikian diungkapkan Kepala Kankemenag Blora, Nuril Anwar,SH,MH dalam pembukaan In House Training bagi guru madrasah Tsanawiyah se-Kabupaten Blora angkatan ke III pada Jumat (13/10) di MI Salafiyah Kutukan Randublatung.
Lebih lanjut Nuril Anwar menyampaikan bahwa guru madrasah harus berusaha menciptakan kader-kader bangsa yang berfikir London dan berhati Masjidil Haram, dimana tugas ini memang berat, tetapi harus dilaksanakan oleh guru madrasah.
Menurutnya, Pemerintah melalui Kemenag sudah berusaha memberikan tunjang profesi guru bahkan disesuaikan dengan gaji pokok PNS sesuai dengan golongannya dan akan memfasilitasi pencairan tunjangan itu dengan sebaik-baiknya, sehingga guru madrasah diharapkan harus bersemangat dalam mengembangkan madrasah dan mengajar dengan penuh kesungguhan terutama dalam implementasi kurikulum 2013.
Acara yang dilaksanakan selama 4 hari tersebut, (13-16 Oktober 2017), dilaksanakan dengan penuh antusias oleh peserta guru MTs yang ada.
Upacara pembukaan tersebut ini dihadiri oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang Drs. H. Syari’in, M.Pd.I, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Salafiyah Randublatung Muhlisin, S.Pd.I, Kepala MI Salafiyah Randublatung, Pengawas Madrasah Tingkat Tsanawiyah dan Panitia IHT.
Dalam laporannya, Ketua Panitia IHT H. Sholikin, S.Ag. mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 90 peserta se Eks Kawedanan Cepu dan Eks Kawedanan Randublatung yang terdiri dar peserta sangat antusias dalam mengikuti IHT ini.
“kami bersyukur peserta bisa serius dan antusias mengikuti acara ini dengan adanya produk yang dihasilkan oleh peserta diklat yang bermanfaat bagi peserta sendiri”paparnya.
“selain itu melalui kegiatan ini kami harapkan kualitas guru MTs bisa lebih meningkat terutama dalam implementasi kurikulum 2013 dan bisa meningkatkan karakter peserta didik seperti yang diharapka Kepala Kankemenag Blora’imbuhnya.
Selain itu, menurutnya jumlah peserta diklat sendiri melampaui target, dimana semula dalam perencanaan hanya 120 orang, ternyata yang mendaftar ada 123 orang, dari 15 Madrasah. “Seharusnya hanya 80 peserta tetapi karena ada beberapa madrasah yang menghendaki menambah peserta ya kami layani demi kemajuan madrasah”papar Kepala MTs. Hasyim Asy’ari Kradenan tersebut.
Hadir sebagai nara sumber kegiatan ini Drs. H. Syari’in, M.Pd.I, Dra. Hj. Siti Rokhanah, M.Ag dan Dra. Ratna Hartati, M.Si dari Balai Diklat Keagamaan Semarang. Selama 4 hari guru-guru madrasah peserta IHT diajak berdiskusi dan mendalami Dinamika Kurikulum 2013, Perubahan Mind Set, Analisis KI dan KD, Perancangan Pembelajaran, Penyusunan RPP, Dinamika Penilaian Kurikulum 2013, Penilaian Sikap, Penilaian Pengetahuan, Penilaian Keterampilan, Pengolahan dan Pelaporan Hasil penilaian. (Shol-Ima/bd)