Surakarta – Dalam rangka menyukseskan kurikulum merdeka, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta menggelar ajang pameran projek kedua dengan tema ‘Gaya Hidup Berkelanjutan’. Kegiatan diadakan di lapangan badminton MAN 1 Surakarta bersamaan dengan acara pentas seni yang diselenggarakan oleh OSIS, kamis (15/12/2022), diikuti oleh siswa/siswi kelas 10. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa/siswi MAN 1 Surakarta dalam bersikap terhadap lingkungan.
Melalui pelatihan kemampuan berpikir sistematik di kelas, peserta didik diharapkan mampu memahami dampak aktivitas manusia terhadap keberlangsungan lingkungan serta potensi kritis global. Kesadaran akan bersikap dan berperilaku ramah lingkungan kemudian menimbulkan inisiatif siswa untuk mencari jalan keluar dan mempromosikan gaya hidup serta perilaku berkelanjutan, salah satunya melalui pameran ini.
Menurut Rukamtini, selaku guru pendamping pameran projek kedua kurikulum merdeka, karakter perlu ditanamkan agar dapat tumbuh kesadaran siswa/siswi dalam mengelola dan menjaga lingkungan agar terhindar dari kerusakan dan tetap lestari. Maka dari itu, diangkat tema ‘Gaya Hidup Berkelanjutan’ yang dituangkan melalui karya-karya seperti majalah, tulisan, poster, hingga produk terapan untuk mengedukasi warga sekolah maupun masyarakat supaya peduli terhadap lingkungan sekitar.
“Lingkungan yang notabene merupakan tempat hidup manusia perlu dilestarikan agar terhindar dari bencana alam seperti banjir, tanah longsor, hingga perubahan iklim sehingga dapat dinikmati oleh anak cucu kita nantinya,” imbuh Rukamtini.
Najwa, salah satu peserta pameran projek kedua, mengaku telah mempersiapkan karya yang dipamerkan dalam ajang ini semenjak sebulan yang lalu. Memanfaatkan sampah di sekitar, karya kemudian dibuat dengan mengusung tema yang ditentukan melalui proses perancangan, hingga finishing dengan melukis.
Sementara itu peserta lain Alifia, mengungkapkan, acara ini sangat bermanfaat, apalagi dengan mengangkat subtema ‘Madrasahku Bebas Banjir’ yang dapat memberi kesadaran pada warga sekolah agar lebih menjaga kebersihan lingkugan sekolah.
“Tentunya senang, karena kami diberi kesempatan untuk dapat membuat produk yang nantinya bermanfaat untuk orang-orang di sekitar kita,” pungkas Alifia. (Annisa/May/bd).
