Semarang – Gadget menjadi bagian dari kehidupan modern, hingga akhirnya penggunaannya merambah dalam ranah anak-anak. Memang, gadget memiliki banyak manfaat untuk anak-anak. Namun, di tengah banyaknya manfaat, orangtua menjadi lupa bahwa gadget memiliki dampak negatif yang sangat mencengangkan pula. Tepat sekali jika kemudian Komite MIN Kota Semarang menggelar Parenting Pendidikan yang bertema Peran Orangtua dalam Mendidik Anak di Era Digital, Sabtu (08/12).
Parenting yang dihadiri oleh 253 orang, dari unsur tua siswa kelas 1 s.d. 3 dibuka oleh Kepala MIN Kota Semarang. Dalam sambutannya Subiyono menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap komite kelas yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Saya bangga dengan kerja panitia, mulai dari penataan kursi hingga jalannya acara berlangsung dengan sukses, walaupun semua anggotanya adalah ibu-ibu,” ungkapnya.
Sesaat setelah dibuka, tampil Indri Hapsari Putri salah satu dosen Universitas Diponegoro menyampaikan bagaimana peran orangtua dalam mendidik anak di era digital. Menurutnya di era digital gadget menjadi teman setia anak-anak. Orangtua harus waspada terhadap dampak penggunaan gadget bagi kesehatan anak.
“Gadget memiliki dampak yang dapat mengganggu pertumbuhan otak anak, mengganggu tumbuh kembang anak, kesehatan mata, menyebabkan obesitas, gangguan tidur, gangguan mental, dan bahkan membuat anak menjadi kecanduan,” kata Indri.
Untuk mencegah dampak buruk gadget, Indri memberikan prinsip dasar penggunaan gadget dengan 3 D: Dibutuhkan, Didampingi, Dipinjamkan. “Berikan gadget kepada anak saat dibutuhkan. Dampingi anak-anak saat menggunakan gadget. Dan ingat, anak-anak menggunakan gadget sifatnya adalah dipinjami orangtua. Anak-anak belum saatnya memiliki gadget secara pribadi,” ujarnya.
Parenting yang berjalan kurang lebih 2 jam mendapatkan respon positif dari para audien, beberapa orangtua bertanya dan konsultasi seputar dampak buruk gadget bagi pekembangan kesehatan putra/putrinya. Tak ketinggalan, Rohani Amin selaku Ketua Komite MIN Kota Semarang juga memberikan respon balik yang sangat positip.
“Perkembangan zaman akhir-akhir ini tidak bisa kita tolak, filternya anak-anak harus disekolahkan di sekolah yang ada muatan agama dan umumnya. Program 1821 yang disampaikan bu dokter harus dipraktikkan di rumah. Matikan gadget pada pukul 18.00 – 21 WIB, dan gunakan hanya untuk berkumpul dengan keluarga,” ujarnya. (sby/gt)