Banjarnegara – Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan besar bagi warga Indonesia bahkan hingga di tahun 2021. Pasalnya, pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menangani Covid-19. Berdasarkan data pada website satgas Covid-19, sampai dengan 04 Juni 2021 terdapat 1.843.612 pasien yang terkonfirmasi positif di Indonesia.
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), serta edukasi 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.) terus dilakukan untuk menekan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Tidak hanya itu, nampaknya kegiatan di MTs N 1 Banjarnegara juga menerapkan kebijakan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Tepatnya pada hari Jumat (4/6) bertempat di Aula Madrasah mengadakan kegiatan Pelepasan Siswa Kelas IX Tahun Ajaran 2020/2021. Terlepas dari itu semua, acara tersebut selalu menerapkan edukasi 5M. Di mana, para wali kelas IX yang dihadiri kurang lebih 156 ini dibuka dengan 4 sesi.
“4 sesi ini dilakukan secara berskala atau sift. Untuk sesi satu dihadiri oleh wali kelas IX A dan IX B pada pukul 07.30 – 09.00 WIB. Kemudian untuk sesi ke dua dan seterusnya mengikuti jam selanjutnya yang akan berakhir pada jam 14.00-15.00 WIB,” ungkap Dwi Lina, Waka Humas MTs N 1 Banjarnegara.
Para wali kelas secara sadar tahu bahwa dengan menjaga jarak dan juga menerapakan 5M adalah kunci utama menjaga kesehatan. “Terlihat para wali ketika memasuki wilayah Sekolah Madrasah akan menerima berbagai tahapan, mulai dari pengecekan suhu secara bersekala dan mencuci tangan di tempat yang sudah difasilitasi oleh MTs N 1 Banjarnegara,” jelasnya.
Dengan begitu, kegiatan yang dimulai dari pagi bisa berjalan dengan lancer tanpa kendala apapun. Salah satu wali kelas IX yaitu Eko Arifianto juga menilai bahwa prosedur yang dilakukan dari pihak MTs N 1 Banjarnegara rupanya diterapkan dan dijalankan sesuai SOP.
“Saya melihat bahwa pengawasan ketat dapat dirasakan di lingkungan MTs N 1 Banjarnegara. Salahsatunya dengan pengecekan suhu, jaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker,” ujarnya.
Beliau juga menambahkan bahwa tidak hanya di lingkungan Sekolah Madrasah saja, kita sekarang masuk dalam era bernama adaptasi kebiasaan baru. Di mana, roda ekonomi mulai digerakkan dan di saat yang sama, kita harus lebih waspada agar penyebaran virus dapat ditekan.” (risky/ak/rf)