Salatiga – Keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) melaksanakan pentasyarufan Zakat pada masyarakat yang berhak menerima zakat (mustahik) sebanyak 297 orang di Aula Kantor, Kamis (07/06). Adapun tema pentasyarufan zakat “Indahnya Berbagi Sesuai Syar’I Menyambut Idul Fitri”.
Menurut Penyelenggara Syariah Kankemenag Kota Salatiga, Siti Handayani menjelaskan santunan yang diberikan kepada warga sekitar kantor itu berasal dari penggalangan Zakat, Infak dan Sodaqoh (ZIS) para ASN Kankemenag kota Salatiga,
“Alhamdullillah kesadaran ASN di Kemenag Kota Salatiga sudah bagus, para ASN kami sudah langsung diambil zakatnya tiap bulan, dan salah satu programnya adalah pemberian santunan kepada warga kurang mampu seperti saat ini, semoga bisa bermanfaat,” kata Handayani.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga Fahrudin menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan secara rutin pada bulan Romadhan, dan UPZ Kemenag kota Salatiga dapat menyalurkan zakat kepada yang berhak menerimanya. Bahwa UPZ sebagai bagian dari Baznas kota Salatiga selalu melakukan penggalangan zakat, infaq dan sodaqoh sesuai ketentuan dari pemerintah,bahkan menjadi pelopor.
“Kami adalah pelopor dalam penggalangan zakat kepada para ASN di kota Salatiga sesuai ketentuan dan kaidah syar’i. beberapa program yang kami lakukan adalah pemberian santunan kepada warga kurang mampu, bantuan kepada para guru dan ustadz, bantuan bedah rumah, serta bantuan sosial lainnya,” jelas Fahrudin.
UPZ Kemenag kota Salatiga setiap bulan dapat mengumpulkan zakat sekitar 16 jutaan dari penghasilan dan infaq dari penghasilan pegawai.
“Pendistribusian zakat pada hari ini, ditasyarufkan sebesar Rp. 81.000.000,- untuk 297 orang terdiri dari Fakir miskin, Muadzin dan Marbot, Santunan Mualaf, penjaga MI dan 4 Panti Asuhan serta 3 TPQ. Dan pada bulan sebelumnya, Mei UPZ telah mentasyarufkan zakat bersamaan dengan kegiatan jamaah Masjid,” ujarnya
Selanjutnya Fahrudin, meminta kepada penerima zakat agar bisa menggunakan dana sesuai dengan kebutuhannya, tidak digunakan untuk keperluan yang kurang bermanfaat, serta berharap agar membayar zakat bisa menjadi budaya masyarakat Kota Salatiga.
“Saya berharap membayar zakat menjadi budaya di Kota Salatiga, dari potensi zakat ini bisa digunakan sesuai kebutuhan produktivitas masyarakat, seperti penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan serta hal-hal yang menyangkut kesejahteraan umat,” pungkasnya.
Penutupan acara berupa pentasyarufan kepada mustahik dengan dibagi beberapa kelompok untuk memudahkan dalam pelayanan. Semoga dengan zakat yang dibagikan di 10 hari terakhir Romadhon 1439 H ini, berguna dan berkah bagi orang-orang yang membutuhkan, khususnya warga sekitar kantor. (KK-Mnc/gt)