Salatiga — Bertempat di Hotel Grand Wahid Salatiga, 34 orang guru KB/RA Salatiga mengikuti pelatihan pengembangan kapasitas dan penanaman nilai keagamaan, Sabtu (13/02). Acara yang diselenggarakan Pusat Studi Islam dan Transformasi Sosial (Center for The Study of Islam and Social Transformation) UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta ini bertujuan menggali pemahaman peserta tentang bentuk negara Indonesia dan dasar negara Pancasila sesuai dengan pengalaman peserta, mengidentifikasi dan memetakan bentuk peran kewargaan, serta merumuskan konsep, cara menyosialisasikan konsep Pancasila, demokrasi Pancasila, dan demokrasi kepada anak didik.
Dr. Muhammad Wildan dan Dr. Supardi dalam makalahnya “Menyemai Tunas Bangsa” meyampaikan fakta bahwa negara Indonesia berdiri sebagai hasil konsensus bersama, bukan hanya keinginan salah satu pihak. Ini merupakan persatuan dari berbagai kerajaan dan suku yang mengalami persamaan nasib selama masa kolonialisme, serta didirikan melalui serangkaian musyawarah para tokoh bangsa, termasuk agamawan. Titik temu tersebut menjadi konsensus yang mengikat semua warga negara, yaitu mewujud dalam UUD 1945 dan Pancasila.
Pelatihan Pengembangan Kapasitas dan Penanaman Nilai Keagamaan Bagi Guru TK/RA ini merupakan puncak dari serangkaian acara sebelumnya yakni pengisian angket dan webinar FGD tentang kembali kepada Al qur’an dan hadits, demokrasi, serta menyemai benih bangsa. Setelah mengisi angket dan FGD, para guru RA mengikuti diskusi bagaimana menanamkan nilai-nilai Islam pada anak usia dini secara kreatif.
Pelatihan yang berlangsung sejak pk 08.00 – 17.15 WIB itu sangat dinamis dan menarik. 34 peserta pelatihan dibagi dalam dua kelas, masing-masing kelas mengikuti 3 sesi pemaparan materi dan setiap satu sesi materi selesai dilanjutkan presentasi peserta pelatihan yang dibagi dalam kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 6 orang. Pada sesi terakhir setiap kelompok menyusun metode penanaman karakter bangsa untuk anak usia dini. (Mudjibah-Titis/Sua)