Pemkot Pekalongan Gandeng Tokoh Agama Cegah Kekerasan Anak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggandeng tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan untuk ikut mencegah kekerasan pada anak dan perempuan, serta tindak pidana perdagangan manusia.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Selasa (11 Oktober 2022) mengatakan perempuan dan anak rentan mengalami kekerasan fisik maupun seksual, dan kekerasan verbal sehingga bisa menimbulkan trauma berkepanjangan.

“Bahkan, mereka yang dulunya menjadi korban berpotensi untuk melakukan hal serupa setelah mereka dewasa. Ini harus dilindungi bersama,” katanya.

Menurut dia, trauma pada anak ini tidak hanya disebabkan kekerasan secara fisik langsung namun bisa melihat ketidakharmonisan pada orang tuanya yang setiap hari bertengkar, cekcok, dan lainnya.

Ada beberapa faktor penyebab kekerasan bisa terjadi di antaranya pernikahan dini, ketidakharmonisan rumah tangga, tidak adanya penyuluhan kehidupan rumah tangga di masa pranikah.

“Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan pranikah sangat penting bagi seseorang untuk siap memasuki dunia pernikahan. Peran tokoh agama pun sangat penting untuk mencegah terjadinya kasus itu,” tuturnya.

Demikian pula, kata Afzan Arslan, isu tindak pidana perdagangan orang pun (TPPO) harus menjadi perhatian semua pihak baik dari pemerintah, dunia usaha, media, organisasi, lembaga masyarakat, serta masyarakat.

“Dengan kondisi kasus TPPO yang memprihatinkan itu, perlu untuk meningkatkan penegakan hukum yang memberikan efek jera serta memperkuat peran seluruh pihak memperkuat komitmen bersama dan bersinergi melawan sindikat perdagangan orang.” pungkasnya. (Kunt/@nSi/bd).