Banjarnegara – Penanaman cinta budaya sebagaimana diamanatkan dalam PP RI no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Begitu juga MTs Negeri 2 Banjarnegara dalam acara Ujian Praktik Seni Budaya melalui Pameran Seni Rupa 2 Dimensi dan 3 Dimensi menampilkan berbagai kreativitas peserta didik.
Salah satu guru seni budaya Ruswati Yani menjelaskan sekian banyak dari tarian yang ditampilkan peserta didik dari kelas VII sampai kelas IX yaitu tari Lilin, tarian ini merupakan tari tradisional yang mempunyai makna bahwa tarian ini dilakukan saat musim panen tiba sebagai wujud ungkapan syukur kepada dewi. Karena dianggap sebagai tarian tradisional adat yang sakral, pementasan tarian Lilin tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan tidak ditampilkan setiap saat.
“Tari Lilin ini merupakan tari yang bukan sembarangan untuk ditampilkan karena sifatnya sakral, tapi peserta didik kami menampilkan tarian ini sebagai wujud implementasi dari materi seni budaya yang kami ajarkan di kelas,” ujar Ruwati yani salah satu guru seni budaya Senin, (23/5).
Natasya Ahya Griselda salah satu peserta didik yang ikut menari tari Lilin juga merasa senang sekali karena bisa mengapresiasikan kelebihannya melalui tali Lilin pada acara Pameran Seni Rupa 2 Dimensi dan 3 Dimensi, sehingga bisa tersalurkan hobi menarinya yang diikuti sejak kecil.
“ Bahagia sekali saya bisa menyalurkan hobi menari sejak kecil, kini di MTs Negeri 2 Banjarnegara bisa tersalurkan kembali melalui acara Pameran Seni Rupa maupun Seni Tari,” pungkas salah satu penari Lilin dari kelas VIID. (en/ak/rf)