Banjarnegara-Dalam rangka Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (P5PPRA) Kurikulum Merdeka, MTs Negeri 2 Banjarnegara menggelar berbagai kegiatan pada Sabtu (2/9). Kegiatan tersebut, antara lain pembiasaan pagi, sholat dhuha, hafalan surat pendek, makan sarapan bersama, dilanjutkan permainan tradisional. Mengambil tema Demokrasi Pancasila dengan topik Penerapan Karakter Demokrasi Pancasila Dengan Permainan Tradisional Anak Metro Lali Gadget, kegiatan berlangsung di lapangan parkir Depo Pelita Banjarnegara, diikuti oleh seluruh guru pendamping dan peserta didik kelas VIII.
Heru Setiawan menyampaikan pelaksanaan kegiatan P5P2RA yang diawali dengan kegiatan pembiasaan pagi seperti yang sudah berjalan beberapa minggu ini disesuaikan dengan rundown kegiatan selama tri wulan pertama dalam semester pertama yang sudah ditentukan bersama.
“Pelaksanaan kegiatan P5P2RA yang diawali dengan kegiatan pembiasaan pagi seperti yang sudah berjalan beberapa minggu ini disesuaikan dengan rundown kegiatan selama tri wulan pertama dalam semester pertama yang sudah ditentukan bersama,” ujarnya.
Kegiatan out bond ini ditujukan untuk kelas delapan, namun semuanya dilibatkan. Peserta didik terlihat sangat senang dan bahagia, bahkan sampai Bapak-Ibu guru pendampingpun antusias ikut dalam permainan tradisional yang tidak lepas dari temanya.
Menurut Ismi salah satu ketua koordinator pendamping, menyampaikan ada yang lebih penting dan utama dalam penerapan P5PPRA ini, yakni memberikan pengalaman nyata kepada siswa sebagai proses penguatan karakter. Di samping itu juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari lingkungan sekitarnya, dan mencoba sehari saja untuk melupakan gadget (Hand Phone), dengan diganti bermain bersama secara kelompok. Setiap kelompok harus menyelesaikan delapan pos yang sudah ada guru pendamping yang siap menerima kedatangan siswa yang siap uji nyali.
“Ada yang lebih penting dan utama dalam penerapan P5PPRA ini, yakni memberikan pengalaman nyata kepada siswa sebagai proses penguatan karakter. Di samping itu juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari lingkungan sekitarnya, dan mencoba sehari saja untuk melupakan gadget (Hand Phone), dengan diganti bermain bersama secara kelompok. Setiap kelompok harus menyelesaikan delapan pos yang sudah ada guru pendamping yang siap menerima kedatangan siswa yang siap uji nyali,” ujar Ismi.
Ismi menjelaskan topik permainan tradisional lali gadget (Hand Phone) yang dimainkan di setiap pos diantaranya lompat tali, sunda manda, cublek-cublek sueng, jamuran, kucing-kucingan dan egrang batok. Selain enam permainan itu, ada dua pos yang harus diselesaikan yaitu pos hafalan surat pendek dan pos pertanyaan sesuai materi berbentuk teka-teki yang harus diisi setiap kelompok. Kegiatan out bond ini dilakukan setiap bulan sekali
Ratna Ayu Kartika Wulan, selaku Kepala MTs Negeri 2 Banjarnegara yang sedang dinas luar menyampaikan pesan lewat WhatsApp (WA), bahwa kegiatan implementasi kurikulum merdeka merupakan kegiatan yang jauh lebih mengasyikkan jika benar-benar dilaksanakan sesuai tema dan topik. Selain itu juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Sehingga anak-anak benar-benar menikmati topik yang disampaikan oleh bapak ibu guru pendamping.
“Sesuai peran awal MTs Negeri 2 Banjarnegara sebagai pilot project IKM telah melakukan hal tersebut. Kegiatan implementasi kurikulum merdeka merupakan kegiatan yang jauh lebih mengasyikkan jika benar-benar dilaksanakan sesuai tema dan topik. Selain itu juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Sehingga anak-anak benar-benar menikmati topik yang disampaikan oleh bapak ibu guru pendamping,” pungkas Ratna. (en/bd)