Pengajian Jum’at Kliwon, KUA dan PHBI Hadirkan KH. Duri Azhari Dari Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Giriwoyo – KUA Kecamatan Giriwoyo bekerjasama dengan DMI, IPHI, MUI dan BADKO TPQ menghadirkan dai kondang KH. Duri Azhari dari Semarang  dalam acara Pengajian Akbar keliling Jum’at Kliwon, Jum’at (12/10) bertempat  lapangan desa Tukul Rejo Kecamatan Giriwoyo, yang di ikuti ribuan umat muslim di wilayah kecamatan Giriwoyo dan sekitarnya.

Noted : Berita ini sebaiknya dipublish diwebsite intern aja krn kurang greget isinya makasih……..

Usai mengucapkan salam, mubaligh kondang asal Semarang itu mengajak hadirin merenungi tujuan dari pengajian. “Njenengan niku mriki ajeng pengajian nopo ajeng pindah omong-omong? (Kalian kesini mau ngomong sendiri atau mau pengajian)” ucap beliau. “Njenengan kan metu seko omah. Niku mang niati ibadah. Bentuk ibadahe nopo? Ngurip-ngurip agamane Gusti Allah (Kalian keluar dari rumah itu niatilah ibadah. Bentuk ibadahnya apa? Menghidupkan agama Allah)” lanjut KH Duri Azhari.

Selama mengikuti ceramah, hadirin dibuat tertawa terbahak-bahak oleh gaya KH Duri Azhari yang dikenal lihai menyegarkan suasana. Meskipun demikian, esensi keilmuan tetap dapat diserap dengan apik oleh jamaah yang hadir. Terdapat beberapa topik yang dibahas KH Duri Azhari tadi malam. Topik yang dimaksud antara lain mengenai ajakan untuk sholat tepat waktu, sholat berjamaah, serta sholat sebagai ‘penolong’ ketika sudah berada di alam kubur. Menariknya, di tengah-tengah topik yang dibahas beliau menukil nasehat Gusdur dalam “Syair Tanpo Waton”.

“Untuk mendapatkan maghfiroh,  sakinah, jannah maka di perlukan seseorang dekat dengan masjid, maksudnya sholat 5 waktu berjamaah di lanjutkan dzikir” jelas KH. Duri Azhari

Kegiatan tersebut merupakan inisiatif KUA Kecamatan Giriwoyo yang di dukung  oleh ormas Islam di wilayah tersebut, dan di adakan rutin menggunakan hitungan pasaran jawa yaitu setiap Jum’at Kliwon.

Kepala KUA Giriwoyo, H. Zaenal Arifin  bahwa salah satu tujuan pengajian tersebut adalah untuk syiar Islam, membangun silaturohmi antar ormas Islam dan umat muslim serta  menambah wawasan keagamaan masyarakat muslim utamanya yang ada di pelosok kecamatan yang berbatasan dengan pacitan Jawa Timur tersebut.

“Sesuai rencana kegiatan akan di laksanakan berkeliling dari satu desa ke desa lain dan menghadirkan mubalegh dari luar Wonogiri termasuk saat ini menghadirkan Mubalegh kondang dari ibu kota Provinsi untuk menambah semangat dan motivasi jama’ah”.  Papar Zaenal.

Dari pengamatan panitia jumlah jamaah yang hadir dalam pengajian tersebut kurang lebih 7.000 jamaah dan mampu menghimpun infak kurang lebih Rp. 22.181.000. (Mursyid-Heri)