Pengawas Madrasah Kemenag Kota Semarang Mendapat Apresiasi Dalam Penguatan Guru RA Holistik Integratif

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Malam itu, Kamis (15/9), pengawas Kemenag Kota Semarang, Amhal Kaefahmi, nampak berseri-seri. Pasalnya, pada kegiatan Penguatan Guru RA Holistik Integratif yang digelar Direktorat GTK Madrasah di Hotel Artotel Bianti Yogyakarta, ia mendapat apresiasi berupa cindera mata dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Cindera mata itu diberikan narasumber, karena ia termasuk peserta aktif yang menyampaikan pandangan dan masukan saat narasumber dari Kementerian PPPA, Anggin Nuzula Rahma menyampaikan paparan materi bertajuk, Pemenuhan Hak Anak Melalui Raudhatul Athfal Holistk Integratif Ramah Anak menuju Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030.

Di dalam paparannya, Anggin Nuzula Rahma menyampaikan perlunya memberikan pengasuhan anak yang baik agar terhindar dari informasi buruk yang berdampak pada perilaku yang tidak baik. Misalnya, yang berbau intoleransi, radikalisme, pornografi, dan pornoaksi.

“Saya sangat senang dengan apresiasi ini. Semoga ilmu yang kami dapatkan selama tiga hari ini dapat menginspirasi guru RA di Indonesia,” tutur Amhal Kaefahmi, seraya tersenyum.

Kegiatan yang diikuti guru RA, kepala RA, dan pengawas perwakilan dari sembilan (9) provinsi ini dibuka Direktur GTK Madrasah pada Ditjen Pendis Kemenag RI, Muhammad Zain. Turut sebagai pemateri, Irhas Sobirin (Kasubdit Bina GTK RA), Ainur Rofiq (Kasubdit Bina GTK MI dan MTs).

Di dalam sambutannya, Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain menegaskan, kebijakan Direktorat GTK Madrasah tentang penguatan pendidikan holistik bagi guru RA antara lain, mendorong para guru yang tergabung dalam IGRA mendokumentasikan praktik baik pembelajaran  dalam bentuk buku, agar ide dan best practice merek dapat diserap dan dicontoh oleh guru lain.

Menurut Muhammad Zain, pendidikan pada anak usia dini terkait dengan kecerdasan intelektual (IQ) kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) selalu diarahkan pada pendidikan karakter holistik integratif, termasuk pada kemampuan komunikasi dengan spiritualitas yang baik, seperti berdoa pada Alloh Swt sebagai penentu setiap usaha.(Amhal Kaefahmi/bd)