Semarang – Senin (25/4/2022) H.M. Faojin pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang melakukan monitoring di SMK Swadaya Semarang.
Dalam kesempatan tersebut, H.M. Faojin menerima laporan dari Ahmad Shoim dan Taufik Kurohman, Guru PAI yang bertugas pada SMK Swadaya, bahwa pada bulan Ramadan 1443H pihak sekolah mengadakan kegiatan pesantren kilat yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI.
“Bertepatan 1 Ramadhan, kami mengadakan kegiatan pesantren kilat, yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI,” ujar Ahmad Shoim.
“Kegiatan berlangsung selama 3 hari, dan dilaksanakan di ruang serbaguna,” imbuhnya.
Taufik Kurohman menambahkan, setiap hari peserta didik diajak untuk melakukan shalat dhuha berjamaah, dilanjutkan dengan tadarus dan tausiyah dengan tema yang berbeda-beda.
“Pak Shoim dan Bu Nur Leli memimpin pelaksanaan sholat dhuha dan tadarus, sedangkan untuk tausiyah hari pertama disampaikan oleh
Pak Fadlul Khoirudin dengan tema Manfaat Perkembangan Teknologi dalam Islam, dan Pak Pharwoso yang membawakan tausiyah tentang Sikap Tawadu Menghormati Orang Tua. Untuk tausiyah hari kedua mengusung tema Sabar sebagai Kunci Kesuksesan yang saya bawakan sendiri, dan tema Generasi Muda Paling Bermanfaat oleh Pak Misbahul Munir. Materi hari terakhir tentang Konsep Rendah Hati dalam Alquran dan Hadis disampaikan oleh Pak Shoim,” terangnya.
Ia menyampaikan dengan penyampaian materi yang berbeda-beda setiap hari, dapat menjadi penguatan pembentukan karakter peserta didik yang positif, untuk menjadi generasi yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
Ahmad Shoim menuturkan, melalui pembiasaan shalat dhuha pada pesantren kilat diharapkan menjadi kebiasaan yang akan terus terlestarikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, selain itu dengan tadarus akan dapat memperkuat keimanan dan menambah ilmu agama.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana peribadatan dan secara simultan yang diarahkan untuk pembisaan akhlak siswa di SMK Swadaya Semarang,” tutur Taufik Kurohman.
Pada kesempatan ini, H.M. Faojin mengharapkan agar kegiatan-kegiatan yang bertujuan pembentukan karakter siswa dapat terus berkelanjutan. “Jangan hanya dilaksanakan di bulan Ramadhan, tapi kami harap kegiatan positif ini bisa terus menjadi pembiasaan bagi peserta didik di sekolah, karena pembentukan karakter akan efektif jika repetisinya lebih sering, berulang-ulang sehingga akan menjadi sebuah kebiasaan,” pesan Faojin.(Hadi Prasetyo/NBA/bd)